Senin, 22 Desember 2025

Kinerja Baik APBN Untuk Ekonomi Tahun 2022

Photo Author
- Rabu, 8 Februari 2023 | 07:32 WIB
APBN/djpb.kemenkeu.go.id
APBN/djpb.kemenkeu.go.id

Ekonomi Indonesia tahun 2022 mampu tumbuh sebesar 5,3% (c-to-c). Ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Tingkat pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan tahun 2021 yang tercatat sebesar 3,7% (c-to-c). Sedangkan PDB triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 5,01% (yoy) atau tumbuh 0,4% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Alhamdulillah meski sejak tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Efektivitas kebijakan penanganan pandemi COVID-19 berperan besar dalam menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi. Akselerasi program vaksinasi dan pendekatan yang tepat dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat yang adaptif secara efektif mengendalikan penularan COVID-19 sekaligus menjaga aktivitas ekonomi untuk dapat pulih lebih cepat.

Berbagai program pemulihan ekonomi melalui Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Program yang didukung oleh kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif telah memberikan dorongan bagi akselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.

Peran APBN Sebagai Shock Absorber Tahun 2022


Di tengah eskalasi gejolak global di tahun 2022, peran APBN sebagai shock absorber menjadi demikian krusial. Disrupsi di sisi suplai akibat meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi di sejumlah negara maju yang belum diikuti dengan perbaikan sisi produksi telah menyebabkan naiknya tekanan inflasi.

Perang di Ukraina kemudian mengakibatkan gangguan pasokan sehingga harga komoditas, khususnya pangan dan energi, melonjak tajam. Akibatnya, banyak negara menghadapi tekanan inflasi yang sangat tinggi. Inflasi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa, mencatatkan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Transmisi global dampak inflasi tinggi ke domestik dapat ditekan dengan mengoptimalkan fungsi APBN sebagai shock absorber.

Terdapat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi. Selain itu, dilakukan juga penambahan BLT terkait penyesuaian harga BBM. Ada pula bantuan subsidi upah, serta penguatan dana transfer ke daerah. Ini dilakukan untuk pengendalian inflasi digulirkan oleh Pemerintah. Inflasi domestik terkendali pada level yang moderat, hanya 5,5% di tahun 2022, sehingga daya beli masyarakat dan keberlanjutan pemulihan ekonomi terjaga.

 

Editor: Addinda Zen

 

Editor: Addinda Zen

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X