Senin, 22 Desember 2025

Peran Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di Jalur Ekonomi

Photo Author
- Senin, 6 Maret 2023 | 12:21 WIB
Logo ASEAN Indonesia 2023/IST
Logo ASEAN Indonesia 2023/IST

Peran keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di jalur ekonomi mengangkat 3 pilar strategis. ASEAN Matters bermakna kuat untuk menyongsong pertumbuhan dari kawasan yang krusial sebagai pusat pertumbuhan dan ekonomi global.

Tiga Pilar Strategis


Adapun 3 pilar strategis tersebut adalah:

  1. Rebuilding Regional Growth, Connectivity, and New Competitiveness (Recovery Building)

  2. Accelerating Inclusive Digital Economy Transformantion and Participation (Digital Economy)

  3. Promoting Sustainability Economic Growth for a Resilient Future (Sustainability)


Hal ini disampaikan pada High Level Seminar: ASEAN Matters, Epicentrum of Growth di Gedung Bank Indonesia, Jakarta (6/3). Seminar internasional ini merupakan side event dari Senior Level Committee (SLC) sekaligus rangkaian  dari sidang Keketuaan ASEAN Indonesia 2023.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menekankan 3 area utama prioritas hasil (deliverables). Dalam konteks pilar strategis tersebut. "Penguatan kerangka bauran kebijakan. Akselerasi ekonomi digital, dan Transisi menuju keuangan berkelanjutan," kata dia.

Ia menambahkan, dalam menghadapi tantangan multidimensi, kerangka kebijakan ekonomi yang kuat dan kredibel menjadi hal penting. Ini didukung dengan kerangka bauran kebijakan fiskal dan moneter yang kuat. Terkait hal ini, Perry Warjiyo menggarisbawahi pentingnya pengembangan Local Currency Transactions (LCT) guna mendukung transaksi perdagangan lintas batas dan investasi di kawasan ASEAN.

Diperlukan kerangka yang sistematis untuk mengatur kebijakan ekonomi makro dan reformasi struktural. Utamanya, untuk mengatasi tantangan yang timbul dari perubahan iklim, kerawanan pangan, hilirisasi dan digitalisasi.

Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, menyampaikan bahwa Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 juga membawa keberlanjutan agenda dari Presidensi G20 Indonesia. ASEAN sebagai forum kerja sama yang telah lama berjalan diharapkan mampu menjawab isu dan tantangan ke depan melalui tiga pilar tersebut.

Pemanfaatan Digitalisasi


Pemanfaatan digitalisasi untuk penguatan konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN juga sangat penting untuk mendukung perekonomian dan mempromosikan inklusi keuangan di kawasan. Contohnya, pengembangan Regional Payment Connectivity untuk mendukung pembayaran lintas batas.

Namun, mitigasi risiko yang dapat timbul dari perkembangan digitalisasi seperti aset kripto juga perlu harus dilakukan. Utamanya dari penguatan regulasi dan pengawasan, pemantauan implikasi terhadap nilai tukar, keberlanjutan adopsi standar internasional dan perlindungan konsumen.

Transisi Ekonomi Berkelanjutan


Terkait transisi ekonomi berkelanjutan, Gubernur Perry dan Wamenkeu Suahasil juga menekankan perlunya penguatan kerjasama kawasan. Khususnya untuk mendorong instrumen keuangan hijau sebagai prioritas utama.

Oleh karena itu, ASEAN perlu mendorong diskusi roadmap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Tercipta kolaborasi yang kuat antar negara ASEAN untuk terus memperkuat relevansi dan proses kerja di Jalur Ekonomi ASEAN. Hal itu membuat keduanya meyakini bahwa ekonomi ASEAN akan terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Editor: Addinda Zen

Editor: Administrator Esensi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X