Senin, 22 Desember 2025

Wow Hebat! Ekonomi Indonesia Dinilai Tangguh Hadapi Tekanan Global

Photo Author
- Senin, 6 Februari 2023 | 03:57 WIB
Ekonomi Indonesia dinilai tangguh hadapi tekanan global. Foto: <a href=
Ekonomi Indonesia dinilai tangguh hadapi tekanan global. Foto: <a href=

Image by evening_tao on Freepik" />

Indonesia dinilai tangguh menghadapi tekanan dari ekonomi global dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang relatif terkendali.

Padahal, hampir semua negara sedang menghadapi tekanan pandemi Covid-19, ditambah dengan perlambatan ekonomi global.

Kedua kondisi ini menyebabkan ketidakpastian geopolitik terus membayangi dan mengancam perekonomian di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

“Meskipun ada tekanan pandemi Covid-19, ditambah perlambatan ekonomi global, Indonesia tangguh menghadapinya dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif terkendali,” jelas Teuku Riefky, ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, pekan lalu.

Dalam Seri Analisis Makroekonomi Indonesia Economic Outlook Q1 2023, dia menjelaskan kekuatan ekonomi Indonesia, antara lain ditopang tingginya harga komoditas.

Komoditas Penyumbang Ekonomi Indonesia


Kenaikan harga komoditas mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi pada penerimaan fiskal, mengingat sebagian besar ekspor Indonesia adalah komoditas.

Penerimaan negara dari sumber daya alam dan pajak ekspor juga naik tahun 2022. Sebagian besar pajak ekspor berasal dari sumber daya alam.

Sedangkan dari sisi peningkatan realisasi belanja pemerintah pusat, terutama dipengaruhi oleh kenaikan belanja subsidi yang tumbuh 4,43% yoy.

Subsidi diberikan untuk menjaga ketersediaan barang bersubsidi yang terjangkau di tengah kenaikan harga komoditas.

Pemerintah Indonesia menetapkan target pendapatan dan belanja negara masing-masing sebesar Rp2.266,2 triliun dan Rp3.106,4 triliun dalam APBN tahun 2022.

Realisasi Penyumbang Ekonomi Indonesia


Realisasi anggaran tahun 2022 melebihi target total penerimaan sebesar 15,9%, terutama pada komponen penerimaan pajak penghasilan dan komoditas.

Sementara itu, realisasi belanja lebih rendah sekitar 0,5% dari target yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Durian runtuh yang didapat dari produk komoditas juga telah membantu Pemerintah Indonesia membalikkan defisit fiskal.

Defisit anggaran diyakini dapat turun ke bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) sejalan dengan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, pada postur APBN 2023, penerimaan negara ditargetkan mencapai Rp2.463 triliun.

Di sisi penerimaan, target penerimaan diproyeksikan lebih rendah sebesar 7% dibandingkan realisasi penerimaan tahun 2022.

Kondisi ini dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas, menunjukkan bahwa masih relatif tingginya ketergantungan penerimaan negara terhadap tren harga komoditas.*

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#berita viral @#beritaterkini

 

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X