Senin, 22 Desember 2025

Pembangunan PLT EBT Semakin Masif, Tarif Listrik Kian Kompetitif

Photo Author
- Kamis, 2 Februari 2023 | 15:19 WIB
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menjelaskan realisasi kapasitas EBT telah mencapai 12.557 Megawatt (MW). foto: ist
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menjelaskan realisasi kapasitas EBT telah mencapai 12.557 Megawatt (MW). foto: ist

Realisasi kapasitas terpasang energi baru terbarukan ( EBT) mencapai 12.557 Megawatt (MW). Jumlah ini melebihi target dari yang ditetapkan sebeluknya sebesar 12.529 MW.

Dari jumlah tersebut, 8.680 MW merupakan PLT EBT ongrid atau tersambung dengan jaringan listrik PLN. Sedangkan selebihnya atau 3.877 MW adalah PLT EBT offgrid.

"Sepanjang tahun 2022, sebanyak 223 MW PLT EBT telah mencapai Commercial Operation Date (COD) atau beroperasi secara komersial," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana.

Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Kamis (2/2/2023),  Dadan mengatakan, di tahun 2022 ada 223 MW PLT EBT yang COD, yang beroperasi.

Di antaranya 62,8 MW dari PLTP Sorik Marapi Unit 3, kemudian 2,6 MW PLT Biomassa PTPN IV. Kemudian 11,4 MW dari PLTM Madong, dan 1,3 MW dari PLTS Selayar.

Dadan menyampaikan, 12.557 MW kapasitas terpasang EBT di 2022 terdiri dari PLT Bayu 154,3 MW. PLTS 271,6 MW, PLT Bioenergi 3.086,6 MW,  PLT Panas Bumi 2.355,4 MW dan PLT Air 6.688,9 MW.

Sementara di tahun 2023, proyeksi kapasitas pembangkit mencapai 12.925 MW.

Terdiri dari PLT Bayu 154,3 MW, PLT Surya 432,6 MW, PLT Bioenergi 3.144,8 MW, PLT Panas Bumi 2.368,4 MW dan PLT Air 6.852,2 MW.

Tarif Kompetitif


Pembangunan PLT EBT yang semakin masif, menurut Dadan akan mendorong tarif listrik EBT semakin kompetitif.

"Kita sudah sama-sama mendengar sudah ada project PLTB baru di Kabupaten Tanah Laut sebesar 70 MW, dengan tarif yang sangat kompetitif," ujar Dadan.

Dadan menilai agar ini menjadi salah satu pendorong dan juga menghilangkan stigma bahwa EBT itu mahal.

Selain rencana pembangunan PLTB Tanah Laut, PLTS di Bali Barat dan Bali Timur dengan kapasitas masing-masing 2x2,5 MW juga akan memiliki tarif yang kompetitif. Yaitu sekitar USD 5,6-5,7 sen/kWh.

"PLTS Cirata juga angkanya seperti itu. Kemudian PLTA Saguling malah di bawah USD 4 sen/kWh. Kita lihat juga yang tadi saya sampaikan, di Tanah Laut USD 5,5 sen/kWh," jelasnya.

"Jadi ke depan memang kalau ada project yang produksinya bagus, bisa dieksekusi dengan baik ya akan mendapatkan tarif yang semakin kompetitif," pungkas Dadan. *

Editor: Junita Ariani

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X