Senin, 22 Desember 2025

Rawan Terkoreksi, Indeks Saham Diprediksi Bergerak di Kisaran 6.750-7.000 Selasa 24 Januari

Photo Author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 09:57 WIB
Ilustrasi transaksi saham. Foto: <a href=
Ilustrasi transaksi saham. Foto: <a href=

Image by jcomp on Freepik" />

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka berfluktuasi pada hari ini, Selasa (24/1/2023). Data RTI Analytics  menunjukkan IHSG dibuka naik ke posisi 6.906,79, tetapi tidak berapa lama turun ke zona negatif.

Pada pukul 09.40 WIB, IHSG sudah turun sebesar 0,08 persen atau 5,65 poin ke posisi 6.869,27. Saham sebanyak 246 emiten menguat, saham 227 emiten turun dan saham 202  saham stagnan.

Total nilai transaksi mencapai Rp2,09 triliun dan IHSG sudah bergerak di kisaran 6.858,11 hingga 6.906,79, volume perdagangan 6,25 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan 287.171 kali aksi jual beli.

Tim riset dan analis Bahana Sekuritas menyebutkan sejumlah sentimen yang dicermati pelaku pasar pekan ini, antara lain pada perdagangan Senin (23/1), Indeks Wallstreet ditutup menguat.

Kenaikan harga saham di bursa Amerika Serikat didorong oleh musim rilis laporan keuangan emiten dan sikap The Fed yang diprediksi kembali menaikkan suku bunga melandai.

Bursa saham Asia utama seperti Shanghai, Hang Seng, Kospi, dan Straits Times ditutup libur. Sementara itu, indeks Nikkei menguat 1,33 persen.

Kenaikan indeks di Tokyo, Jepang didorong oleh sikap Dovish BOJ dan pembukaan kembali kegiatan ekonomi China yang diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi dikawasan Asia.

Harga minyak mentah ditutup mixed bertahan diatas level US$80 per barrel didorong optimisme peningkatan permintaan China.

Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat pada perdagangan Jumat (20/1), penguatan ditopang oleh IDXENER (+2.44%), IDXINDUS (+0.98%), dan IDXFIN (+0.47%).

Investor Asing mencatatkan Nett Buy sebesar Rp 331 Milyar. Diperkirakan hari ini Selasa (24/1) IHSG berpotensi menguat dengan range 6750-7000, saham sektoral yang dapat diperhatikan energi, pakan ternak dan perawatan kesehatan.

Kemudian, dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati dampak dari ekspektasi bahwa Bank Indonesia tidak akan melanjutkan kebijakan menaikkan suku bunga acuan pada bulan depan.

Dari luar negeri, pembukaan kembali China dan rencana percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara oleh pemerintah China diharapkan mampu mendorong pemuliah ekonomi.

"Peluang pembukaan impor batubara oleh China membuka ruang peningkatan ekspor batu bara dari Indonesia yang memang banyak di konsumsi oleh pembangkit listrik di China," tulis Bahana Sekuritas.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X