Senin, 22 Desember 2025

Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati, 2023 Tahun Ujian bagi Ekonomi Indonesia dan Global

Photo Author
- Selasa, 17 Januari 2023 | 13:34 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan seluruh pihak agar berhati-hati dalam memasuki tahun 2023. Karena tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi Indonesia dan global. foto: antaranews.com
Presiden Jokowi mengingatkan seluruh pihak agar berhati-hati dalam memasuki tahun 2023. Karena tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi Indonesia dan global. foto: antaranews.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh pihak agar berhati-hati dalam memasuki tahun 2023. Presiden mengatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi Indonesia dan global.

“Hati-hati semua, harus hati-hati, harus kerja keras semuanya, deteksi informasi di lapangan sehingga jangan sampai keliru membuat kebijakan sekecil apapun,” ujar Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dilansir dari antaranews, Selasa (17/1/2023).

Jokowi meminta agar seluruh jajaran kementerian dan lembaga non-kementerian memiliki persepsi yang sama dalam menghadapi situasi ekonomi.

Menurutnya, setiap kebijakan yang dibuat, harus berbasiskan pada data dan fakta di lapangan.

Jokowi juga mengutip pernyataannya dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, yang mengatakan bahwa sepertiga ekonomi dunia pada 2023 akan mengalami resesi.

"Negara yang tidak terkena resesi, ratusan juta penduduknya merasakan seperti sedang resesi, hati-hati," kata dia.

Dari laporan IMF itu, kata Jokowi, sepertiga ekonomi dunia diprediksi akan mengalami resesi yang berarti sekitar 70 negara.

"Situasi global masih tak mudah dan sekarang yang jadi momok semua negara adalah inflasi. Ini momok semua negara dan patut juga kita syukuri inflasi kita di angka 5,5 persen. Ini patut disyukuri berkat kerja keras semuanya," kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini sudah ada 47 negara yang telah menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF) dan sejumlah negara lainnya masih mengantre untuk mendapatkan bantuan lembaga keuangan multilateral itu.

"Guncangan ekonomi karena pandemi, karena perang, sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasien IMF. Kita ingat tahun 1997-1998 Indonesia sempat menjadi pasien IMF, ambruk ekonomi dan politik. Sekarang ada 47 negara dan yang lain masih antre di depan pintu IMF," kata Jokowi.

Presiden mengatakan ekonomi Indonesia berada pada kondisi yang baik saat ini, bahkan sangat baik dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2022 sebesar 5,2-5,3 persen (year on year/yoy). *

Editor: Addinda Zen

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X