Senin, 22 Desember 2025

Pemerintah Targetkan Produksi Baterai Kendaraan Listrik Tahun Depan

Photo Author
- Jumat, 13 Januari 2023 | 20:45 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia,  menyebut kebiasaan pengusaha yang suka mensiasati aturan dan lobi pejabat di pemerintahan. foto: dok
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menyebut kebiasaan pengusaha yang suka mensiasati aturan dan lobi pejabat di pemerintahan. foto: dok



Pemerintah menargetkan produksi baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia bisa dimulai pada 2024. Hal ini sebagai bentuk dorongan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangannya setelah rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 13 Januari 2023.

“Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan. Dan direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang,” kata Bahlil.

Selanjutnya, Bahlil mengatakan bahwa konstruksi ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir antara LG Electronics dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) akan dimulai pada tahun ini. Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, pemerintah akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi kepada energi hijau.

“Ke depan, kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy. Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry,” ujarnya.

Bahlil menuturkan bahwa pemerintah saat ini sedang mengatur formulasi sweetener untuk membangun industri kendaraan listrik yang kompetitif. Selain itu, Bahlil menekankan bahwa pembangunan ekosistem kendaraan listrik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Menyangkut dengan mobil, dengan motor, kita lagi mengatur formulasinya tentang sweetener, model apa yang paling pantas dan kompetitif untuk bisa kita bangun. Jadi ke depan yang kita bangun itu adalah ekosistem pembangunan EV dan motor itu ranah penciptaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil menilai bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar kendaraan listrik yang besar. Oleh karena itu, Bahlil menegaskan bahwa kesempatan besar tersebut harus terus terjaga.

“Indonesia nggak boleh kalah, kita punya pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita itu dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri, kita harus jaga. Yang kedua adalah, kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor,” kata dia.

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: vera bebbington

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X