Senin, 22 Desember 2025

59 Perusahaan Kantongi Rp33,06 Triliun Dana Segar Dari IPO Tahun 2022

Photo Author
- Sabtu, 31 Desember 2022 | 02:48 WIB
Ilustrasi transaksi saham. Foto: Ist
Ilustrasi transaksi saham. Foto: Ist

Transaksi saham tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia resmi ditutup oleh Wakil Presiden Maruf Amin, kemarin, Jumat (30/12/2022). Lantas bagaimana kinerja pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2022? Mari cermati laporan berikut ini:

Pemulihan ekonomi yang sudah mulai terlihat pada tahun ini, ikut menggerakkan pertumbuhan kinerja pasar modal di dalam negeri. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2022 positif.

Sepanjang tahun 2022, IHSG telah menguat sebesar 2,97 persen ke level 6.850,62. Sejak awal tahun, IHSG bergerak di kisaran 6.509,88 hingga 7.377,49. Kapitalisasi pasar pada 28 Desember 2022 mencapai Rp9.509 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021.

Aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata – Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat Rp14,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp13,4 triliun.

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1 persen dibandingkan akhir tahun 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir.

“Pertumbuhan juga tercermin pada rata – rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 persen dibandingkan akhir tahun lalu,” tulis BEI dalam laporan Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2022.

Pasar saham Indonesia juga membukukan jumlah perusahaan yang menggelar IPO terbanyak selama empat tahun berturut-turut di Asean atau sejak tahun 2019. Dengan demikian, jumlah emiten yang sahamnya listing di BEI sebanyak 825 perusahaan

Jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini mencapai 59 perusahaan melalui Initial Public Offering (IPO) selama tahun 2022. Total dana segar yang diinvestasikan ke perusahaan melalui IPO mencapai Rp33,06 triliun. Angka ini tertinggi dalam 30 tahun terakhir, atau sejak tahun 1992, sejak pasar modal di Indonesia diswastanisasi.

Keputusan perusahaan mencatatkan sahamnya di BEI juga mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain itu, lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel juga turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 44,9 persen.

Minat masyarakat menjadi investor di pasar modal terus meningkat. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia naik sebesar 37,5 persen dari 7,48 juta per akhir Desember 2021 menjadi  10,3 juta investor per akhir Desember 2022.

Dari sisi usia, selama tahun ini, generasi Milenial dan Gen-Z mendominasi investor ritel, menyusul pengembangan dan proses digitalisasi di pasar modal selama beberapa waktu terakhir. Peran platform financial technology (fintech) semakin penting untuk investasi di pasar modal.

Kondisi ini sejalan dengan data KSEI bahwa 78,17 persen investor memiliki rekening investasi di selling agent fintech. Jumlah ini didominasi oleh investor individu sebanyak 99,63 persen. *

Email: [email protected]

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X