ESENSI.TV, KALTIM - Ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan Lebanon mengundang perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menyampaikan kecamannya atas serangan yang dilakukan Israel terhadap Lebanon.
Jokowi menyoroti bahwa tindakan ini tidak hanya mengancam stabilitas kawasan, tetapi juga menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil.
Baca Juga: Keberhasilan Pembebasan Pilot Susi Air Diterima dengan Apresiasi Internasional
Oleh karena itu, ia meminta komunitas global dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera merespons agar krisis ini tidak semakin memburuk.
Pernyataan keras tersebut disampaikan Jokowi usai acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan kawasan mixed-use Delonix Nusantara di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel dan menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban di Lebanon.
Baca Juga: Pemerintah Perketat Pengawasan dan Sanksi Terhadap ASN yang Terlibat Judol
"Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel ke Lebanon. Kami mendesak semua negara dan PBB untuk segera bertindak cepat agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan," ungkap Jokowi di sela-sela acara tersebut, dikutip dari laman pmjnews.com pada Kamis, 26 September 2024.
Selain menyuarakan kecaman terhadap tindakan kekerasan itu, Jokowi juga menyoroti pentingnya melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik tersebut.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, tengah memantau dengan cermat perkembangan situasi di Lebanon, terutama yang berkaitan dengan keselamatan WNI.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Kaltim, Diduga Terkait Kasus Korupsi
Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan komunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, guna membahas rencana evakuasi bagi WNI yang berada di zona konflik.
Menurutnya, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah persiapan untuk memulangkan WNI demi menjaga keselamatan mereka.