ESENSI.TV, JAKARTA - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 3 hingga 6 September 2024.
Kunjungan ini tidak hanya akan mempererat hubungan diplomatik antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga membawa pesan penting tentang perdamaian dan persatuan antarumat beragama di dunia, khususnya di negara yang memiliki beragam keyakinan seperti Indonesia.
Menurut Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru Budi Hartono, Paus Fransiskus akan disambut secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 September 2024 di Istana Kepresidenan.
Baca Juga: Punya Format Baru, SIM Indonesia Bisa Digunakan di Luar Negeri Mulai Juni 2025
"Kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa tanggal 3, 4, 5, dan 6 September ada kedatangan tamu negara, yaitu Yang Mulia Paus Fransiskus," ujar Heru Budi Hartono, dikutip pada Selasa (27/8/2024).
Rangkaian kunjungan Paus Fransiskus akan dimulai pada 3 September 2024 dengan kedatangan beliau di Indonesia, disusul oleh kegiatan kenegaraan yang padat pada hari berikutnya.
Pada 4 September, Paus Fransiskus akan diterima secara resmi oleh Presiden Jokowi, dan pertemuan ini diharapkan akan membahas berbagai isu global yang penting, termasuk perdamaian, kemiskinan, dan isu-isu lingkungan yang menjadi perhatian bersama kedua pemimpin.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Beberkan Tantangan dan Strategi Menuju Indonesia Emas 2045
Salah satu momen yang paling dinanti adalah pada 5 September 2024, di mana Paus Fransiskus akan menghadiri dua agenda besar, yaitu Indonesia Sustainability Forum dan misa nasional di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Indonesia Sustainability Forum adalah forum penting yang akan membahas upaya-upaya keberlanjutan yang telah dan akan dilakukan Indonesia dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
Kehadiran Paus di forum ini mencerminkan dukungannya terhadap langkah-langkah keberlanjutan yang dilakukan oleh Indonesia.
Selain itu, misa nasional yang akan dipimpin oleh Paus di GBK diharapkan akan dihadiri oleh ribuan umat Katolik dari seluruh Indonesia.
Misa ini bukan hanya sebagai perayaan religius, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.