“Saya kira latihan ini penting tidak hanya untuk para menteri, tetapi juga bagi pejabat eselon 1 dan 2 di setiap instansi, dan saya harap kegiatan serupa dapat dilakukan oleh mereka,” ungkap Nasaruddin.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengakui tantangan tersendiri dari aktivitas fisik ini, terutama karena harus bangun lebih pagi dari biasanya.
Ia bercerita bahwa jadwal tidurnya yang hanya beberapa jam menjadikannya perlu bangun lebih pagi dari rutinitas biasanya.
Namun, ia merasa bahwa latihan disiplin ini mengajarkan tanggung jawab, bahwa kewajiban negara harus dijalankan dalam keadaan apapun.
“Saya biasanya tidur sekitar jam 2 pagi dan bangun subuh. Namun, kali ini kami harus bangun lebih awal. Ini menunjukkan bahwa disiplin itu penting, dan ketika ada tugas negara, kita harus siap,” ujar Bahlil.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menambahkan bahwa kekompakan tim adalah inti dari keberhasilan kerja kabinet.
Ia mengibaratkan kabinet seperti sebuah tim sepak bola, di mana setiap anggota memiliki peran yang berbeda namun bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
“Tim kabinet ini seperti tim sepak bola; ada yang di depan, belakang, atau samping, tetapi semua berperan untuk mendukung satu kesatuan,” jelas Prasetyo.
Retreat di Magelang ini menegaskan pentingnya kebersamaan, disiplin, dan keselarasan visi di antara para menteri Kabinet Merah Putih.
Dengan bekal pengalaman ini, para menteri diharapkan dapat membawa energi baru dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan mewujudkan tujuan yang lebih besar bagi negara.***(LL)
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Umumkan Susunan Kabinet Merah Putih 2024-2029, Ini Daftar Lengkapnya
Presiden Prabowo Ajak Kabinet Merah Putih ke Lembah Tidar untuk Pembekalan dan Pererat Sinergi
Keamanan Maksimal, 4.138 Personel Siap Amankan Kegiatan Perdana Presiden Prabowo dan Para Menteri Kabinet Merah Putih di Magelang
Strategi Besar Prabowo Terungkap: Apa yang Dibahas di Sidang Kabinet Perdana?
Prabowo Tegaskan Siap Pecat Pejabat yang Persulit Rakyat dalam Pelayanan Publik