Senin, 22 Desember 2025

Pemerintah Aktifkan Kembali Sistem Deteksi Dini untuk Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Fokus pada Pengawasan Ketat

Photo Author
- Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Pemerintah akan mencegah penyebaran cacar monyet atau monkey pox. (Foto: Kolase PMJ News)
Pemerintah akan mencegah penyebaran cacar monyet atau monkey pox. (Foto: Kolase PMJ News)

ESENSI.TV, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dengan mengaktifkan kembali sistem deteksi dini.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap para pendatang dari luar negeri yang berpotensi membawa virus tersebut ke dalam negeri.

Sistem ini mencakup pengisian kartu pengawasan elektronik yang akan menjadi alat utama dalam mengidentifikasi dan menindaklanjuti kasus-kasus yang dicurigai.

Baca Juga: Beli Produk Apple Berstiker Blibli, Gratis 12 Bulan Perlindungan Lengkap

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa sistem ini akan mirip dengan aplikasi PeduliLindungi yang sebelumnya digunakan selama pandemi COVID-19.

"Surveillance kita tingkatkan. Jadi Bapak Presiden tadi sudah memutuskan kita akan aktifkan lagi Electronic Surveillance Card," ujar Budi dikutip pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Setiap pendatang yang tiba dari luar negeri diharuskan mengisi kartu pengawasan tersebut, yang kemudian akan menghasilkan QR code dengan warna indikator hijau, kuning, atau merah, tergantung pada tingkat risiko yang terdeteksi.

Baca Juga: Ace: Demokrasi Ideal Hanya Tercapai Lewat Penerapan Prinsip Secara Konsisten

Pendatang dengan kode hijau tidak akan menjalani tindakan lebih lanjut, sementara mereka yang mendapat kode kuning atau merah akan dipantau lebih intensif, terutama suhu tubuh dan gejala lainnya seperti ruam.

Apabila seseorang menunjukkan gejala demam tinggi dan ruam, ia akan menjalani tes PCR yang sudah disiapkan di dua lokasi utama, yaitu Jakarta dan Bali.

Mesin PCR yang tersedia di kedua lokasi ini mampu memberikan hasil dalam waktu 30 hingga 40 menit, sehingga respons terhadap kasus yang diduga terinfeksi dapat dilakukan dengan cepat.

Baca Juga: Irwan Akib Sebut Kepala Sekolah Muhammadiyah Harus Adopsi 4 Elemen Penting Ini

Hal ini sangat penting menjelang penyelenggaraan acara internasional seperti Indonesia-Africa Forum (IAF), di mana banyak delegasi dari Afrika yang berpotensi membawa virus tersebut.

Budi juga menegaskan bahwa langkah-langkah antisipatif lainnya sudah dipersiapkan dengan matang.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: PMJ News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X