Senin, 22 Desember 2025

Inovasi Penanganan Kekerasan, Polisi Gandeng Berbagai Pihak untuk Pemulihan Korban

Photo Author
- Jumat, 23 Agustus 2024 | 13:00 WIB
Psikolog Universitas Pancasila, Maharani Putri Langka saat di Polres Metro Jakarta Barat. (Foto: PMJ News)
Psikolog Universitas Pancasila, Maharani Putri Langka saat di Polres Metro Jakarta Barat. (Foto: PMJ News)

ESENSI.TV, JAKARTA - Polri kini memperluas jangkauan upayanya dengan melibatkan berbagai pihak dalam mendukung pemulihan korban kekerasan.

Fokus utama adalah memberikan bantuan secara menyeluruh, baik dalam aspek fisik maupun mental, untuk mengatasi dampak dari kekerasan yang seringkali dilakukan oleh orang terdekat korban.

Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi, menjelaskan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk proses pemulihan.

Baca Juga: Viral Kasus Penganiayaan Brutal di Lift Hotel Royal Palem, Polisi Tangkap Pelaku

"Kami menggandeng stakeholder terkait, yang juga kemudian membantu dalam proses pendampingan dan upaya-upaya mengembalikan kesehatan korban," ujar Teuku Arsya Khadafi.

Kolaborasi ini melibatkan psikolog, lembaga sosial, dan profesional kesehatan yang memberikan dukungan dan terapi untuk membantu korban mengatasi trauma yang dialami.

Psikolog Universitas Pancasila, Maharani Putri Langka, menambahkan bahwa pelaporan tindak kekerasan adalah langkah penting untuk mendorong korban lain agar berani melapor.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan BPOM Atasi Harga Obat yang Selangit

"Pelaporan tindak kekerasan sangat penting untuk memicu keberanian korban lain untuk melapor. Ini bisa mengurangi ketakutan yang dirasakan para korban dan membuka akses lebih mudah untuk memutus rantai kekerasan," ungkap Maharani saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Dia menekankan bahwa keberanian korban untuk berbicara bisa menjadi kunci untuk menghentikan siklus kekerasan.

Kasus penganiayaan yang melibatkan korban perempuan berinisial A (20) di dalam lift hotel kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, oleh kekasihnya, MBA (20), menjadi salah satu contoh kasus yang menarik perhatian.

Baca Juga: Unjuk Rasa Mengatasnamakan Indonesia Darurat Demokrasi, Hanya Persoalan Elektoral

Maharani menyatakan bahwa kasus ini menunjukkan betapa pentingnya keberanian korban untuk melaporkan tindak kekerasan.

"Kasus ini menjadi contoh bahwa korban sekarang harus mulai berani melaporkan, karena jika tidak, kita tidak bisa memutuskan kekerasan tersebut," ucapnya.

Halaman:

Editor: Lala Lala

Sumber: PMJ News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X