"Ini juga berkaitan dengan masalah ketergantungan pada obat luar negeri yang seringkali terhambat oleh faktor eksternal, termasuk ketentuan perdagangan internasional dan potensi pengaruh dari mafia obat. Kami akan berupaya menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan akuntabel di sektor kesehatan," jelas Ikrar.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya mendukung industri farmasi lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kemandirian dalam produksi obat.
Ia berharap kebijakan baru yang diterapkan akan membawa dampak positif bagi masyarakat, membuat obat-obatan lebih terjangkau, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Dengan arahan tersebut, BPOM diharapkan dapat mengatasi masalah harga obat yang tinggi dan meningkatkan aksesibilitas obat-obatan inovatif, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan dari luar negeri.
Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Tangkap Rife Kerebea, Anggota KKB yang Juga Pejabat Desa di Kabupaten Nduga
Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau perkembangan ini dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan.***
Artikel Terkait
10 Tahun Menjabat, Presiden Jokowi Paparkan Pencapaian Pembangunan Infrastruktur dan SDM
Presiden Jokowi Rombak Kabinet Jelang Pergantian Pemerintahan
Ini Daftar 3 Menteri dan 1 Wamen yang Baru Dilantik Presiden Jokowi
Ini Sosok Kepala Badan Gizi Nasional, Kepala BPOM, dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Baru yang Dilantik Presiden Jokowi
Tegaskan Tantangan Berat di Pilkada Serentak 2024, Presiden Jokowi: KPU Harus Siap!