ESENSI.TV, KALIMANTAN TIMUR - Sebanyak 64 orang asli Papua kini tengah menjalani pendidikan Tamtama di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalimantan Timur.
Pendidikan ini merupakan bagian dari inisiatif untuk membekali calon anggota kepolisian dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melayani masyarakat dengan profesionalisme tinggi.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan arahan penting kepada para siswa, Gadik, dan pembina yang terlibat dalam pendidikan.
Baca Juga: Kominfo Karnaval 2024: Rayakan Kemerdekaan RI dan HUT ke-23 dengan Beragam Acara Meriah
Ia menekankan bahwa pendidikan ini bukan sekadar proses pembelajaran, tetapi juga merupakan tahap penting dalam membentuk karakter dan kompetensi calon anggota kepolisian.
“Kalian berada di sini untuk menjadi abdi negara dan melayani masyarakat. Jalanilah pendidikan dengan sebaik-baiknya agar nanti menjadi polisi yang profesional. Buatlah orang tua kalian bangga,” ujar Irjen Dedi, dikutip pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Ia menggarisbawahi bahwa para siswa harus memanfaatkan setiap kesempatan dalam pendidikan ini untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang akan mendukung mereka dalam tugas-tugas kepolisian di masa depan.
Baca Juga: Atlet Papua Ipda Edwin Kaisiri Ukir Prestasi di Kejuaraan Binaraga Internasional Batam 2024
Irjen Dedi juga menekankan pentingnya integrasi dan persatuan di antara siswa dari berbagai daerah.
“Di sini tidak ada yang anak Papua, Papua Barat, atau Kalimantan Timur. Kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang beberapa bulan lagi akan menjadi polisi tangguh dan siap melayani masyarakat,” tambahnya.
Pesan ini diharapkan dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara para siswa, serta mendorong mereka untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Selama pendidikan, para siswa dari Papua dan Papua Barat akan menghadapi berbagai tantangan dan kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Irjen Dedi mengingatkan pentingnya perhatian terhadap adaptasi budaya dan lingkungan, serta penguatan sistem kesehatan dan wawasan kebangsaan selama proses pendidikan.
Artikel Terkait
Teror OPM di Papua yang Merusak Umum
Problematik Proyek Tanah Merah di Papua
KKB Sandera dan Bunuh Pilot Helikopter di Papua, Empat Penumpang Selamat
Atlet Papua Ipda Edwin Kaisiri Ukir Prestasi di Kejuaraan Binaraga Internasional Batam 2024
Airlangga Hartarto Mundur, Isu Adanya Keterlibatan Istana Mencuat