Juga tentunya kalau memang ada vektor penyakit di kapal, seperti tikus yang banyak diberitakan (walau tentu perlu kepastian ilmiah), atau mungkin ada binatang lain di kapal.
Ke tujuh, walaupun belum tentu akan jadi masalah penularan penyakit meluas, tentu kejadian ini perlu dapat perhatian penting, bahkan tegasnya perlu "early action allert".
Baca Juga: Indonesia Naik Peringkat ke Posisi 28 Berkat Dua Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
Untuk ini maka semua perlu dilakukan dengan cermat dan juga cepat, konfirmasi laboratorium perlu segera didapatkan hasilnya, jangan sampai berhari-hari lamanya baru ada kepastian ilmiah sesuai ilmu kedokteran dan kesehatan.
Jangan lambat dalam penetapan situasi yang ada dan penanganannya, tapi juga jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum ada analisa yang sahih.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.***
Artikel Terkait
Indonesia Beli Dua Kapal Perang Italia Senilai Rp195 triliun
Indonesia Miliki Kapal Destroyer Visakhapatnam
Menperin Dorong Industri Terbesar Turki Investasi Pengolahan Tuna dan Galangan Kapal
Dukung Penjual Kopi Keliling, Kapal Api Group Sumbang 1M
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tak Lagi Menenggelamkan Kapal Rampasan, Fokus pada Kesehatan Laut