2. Desa Adat Penglipuran, Bali
Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli menawarkan kombinasi harmonis antara tata ruang tradisional dan lingkungan bersih nan asri.
Jalan utama desa ditata simetris dengan rumah-rumah adat Bali yang semuanya tertata rapi dan masih digunakan oleh penduduk setempat.
Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan warga, belajar tentang filosofi Tri Hita Karana, serta mencicipi kuliner lokal khas Bali.
Atmosfer tenang dan tata desa yang indah membuat tempat ini sering dijadikan lokasi healing dan retreat budaya.
Masyarakat Penglipuran juga menjaga hutan bambu dan tidak mengizinkan kendaraan bermotor masuk ke dalam kawasan desa.
Baca Juga: Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Pujian Dunia, Collina Ungkap Keunggulannya
3. Desa Adat Sade, Lombok
Sade adalah desa adat Suku Sasak yang terletak di Lombok Tengah dan mempertahankan rumah tradisional dari jerami dan tanah liat.
Desa ini menjadi salah satu ikon budaya Lombok yang memperkenalkan pengunjung pada tarian tradisional, tenun ikat, dan adat pernikahan lokal.
Warga desa masih menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berpakaian, bertani, dan menyambut tamu.
Kehidupan yang masih alami dan keterbukaan masyarakat membuat Sade terasa hangat dan menyenangkan untuk dijelajahi.
Desa ini juga menyuguhkan pemandangan perbukitan dan hamparan sawah yang menambah nuansa damai.