Secara umum, semakin besar nilai horsepower pada mesin, semakin besar pula kemampuan kendaraan dalam menghasilkan tenaga.
Inilah alasan mengapa mobil sport, supercar, dan kendaraan berat seperti truk memiliki nilai horsepower yang tinggi, tak lain agar bisa memberikan performa maksimal di medan dan situasi berbeda.
Cara Mengukur Horsepower
Untuk mengetahui seberapa besar tenaga yang dimiliki mesin, para teknisi menggunakan berbagai metode dan alat khusus.
Setiap metode memberikan hasil yang berbeda, tergantung pada bagian mana tenaga mesin diukur.
Baca Juga: Prabowo di APEC 2025, AI Jadi Senjata Indonesia Lawan Kemiskinan dan Wujudkan Swasembada Pangan
1. Brake Horsepower (BHP)
BHP mengukur tenaga mesin sebelum kehilangan daya akibat gesekan mekanis, seperti transmisi dan roda.
Pengukuran ini dilakukan menggunakan alat bernama dynamometer (dyno). Karena tidak memperhitungkan hambatan dari sistem penggerak, BHP sering disebut sebagai daya murni mesin.
2. Wheel Horsepower (WHP)
Berbeda dengan BHP, WHP mengukur tenaga yang benar-benar sampai ke roda kendaraan.
Nilainya tentu lebih rendah karena ada kehilangan daya akibat gesekan pada transmisi, diferensial, dan komponen lainnya. Namun, WHP lebih merepresentasikan tenaga aktual yang dirasakan pengemudi di jalan.
3. Indicated Horsepower (IHP)
IHP mengukur tenaga yang dihasilkan di dalam ruang bakar mesin, sebelum kehilangan akibat gesekan internal.
Metode ini lebih sering digunakan dalam bidang teknik mesin dan industri, bukan otomotif harian.
Artikel Terkait
3 Cara Ampuh Menghemat Biaya Servis Motor Bulanan Tanpa Mengorbankan Performa Kendaraan
5 Penyebab Motor Brebet dan Cara Mencegahnya agar Mesin Tetap Halus
Tinggi Bukan Sekadar Gaya, Ini Alasan Ground Clearance Penting untuk Kendaraan Anda
Panduan Lengkap Teknik Oper Gigi Mobil Manual untuk Pemula agar Berkendara Lebih Aman dan Nyaman
Agar Tetap Aman di Jalan, Ini Tips dan Jadwal Servis Rem Mobil yang Wajib Diketahui