Memilih produk dari merek terpercaya dan sesuai dengan spesifikasi kendaraan sangat penting untuk mencegah hal ini.
Pastikan juga masa garansi dan dukungan teknis dari produsen tersedia jika terjadi kerusakan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Populer di Jember yang Bikin Liburan Semakin Seru dan Penuh Cerita
4. Cairan Elektrolit yang Tidak Sesuai
Penggunaan cairan elektrolit yang tidak sesuai standar juga bisa memicu timbulnya gelembung dalam aki mobil.
Beberapa pemilik kendaraan mengisi ulang aki dengan cairan sembarangan, seperti air sumur atau air mineral, yang justru bisa merusak komponen internal aki.
Padahal, aki hanya boleh diisi ulang menggunakan air aki murni atau elektrolit standar yang direkomendasikan produsen.
Cairan yang tidak murni bisa mengandung mineral atau zat lain yang bereaksi negatif saat terkena panas atau aliran listrik.
Hasilnya, muncul tekanan berlebih dalam aki yang kemudian membentuk gelembung.
Pemeriksaan berkala dan pengisian cairan oleh teknisi ahli sangat disarankan untuk menghindari kesalahan ini.
Baca Juga: Destinasi Wisata Populer di Jember yang Bikin Liburan Semakin Seru dan Penuh Cerita
5. Usia Aki yang Sudah Terlalu Tua
Semua aki memiliki usia pakai yang terbatas, umumnya antara 2 hingga 3 tahun tergantung pada jenis dan pemakaiannya.
Setelah melewati masa tersebut, kinerja aki menurun dan kemampuan menyimpan serta menyalurkan listrik mulai terganggu.
Salah satu tanda aki mulai bermasalah adalah timbulnya gelembung di bagian atas atau dalam sel aki.
Artikel Terkait
Biar Nggak Ngelos! Ini Pentingnya Rutin Kencangkan Baut Motor agar Tak Gampang Bergetar di Jalan
Jangan Tunggu Rusak! Ini Ciri-Ciri Motor Harus Segera Diservis Sebelum Terlambat
Rem Cakram Kurang Pakem? Ini Cara Mengatasinya agar Motor Kembali Aman dan Responsif
Biar Nggak Boros! Cara Menghemat BBM pada Mobil untuk Pemakaian Harian yang Efektif
Waspada! Ini Ciri Mobil Pernah Tabrakan dan Cara Mengetahuinya Sebelum Beli