ESENSI.TV, SPANYOL - Dunia sepak bola kembali berduka. Diogo Jota, mantan penyerang Wolverhampton Wanderers yang dikenal karena semangat juang dan kepribadiannya yang rendah hati, meninggal dunia secara tragis pada usia 28 tahun.
Kepergiannya yang mendadak bersama sang adik, Andre, hanya berselang 10 hari setelah pernikahannya dengan sang kekasih Rute, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman, dan para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Tragedi naas itu terjadi ketika Lamborghini yang mereka tumpangi keluar jalur dan terbakar.
Jota dikenal sebagai salah satu pemain kunci dalam era kejayaan Wolves. Ia bergabung pada awal musim 2017/18 dan langsung tampil memukau dengan mencetak 17 gol di musim pertamanya.
Baca Juga: Kemenkop: Animo Tinggi, Dalam 2 Bulan 22 Ribu Orang Akses TalentaKoperasi.id
Kontribusinya membantu Wolves kembali ke Liga Premier setelah enam tahun absen dan menjadi salah satu ikon klub dalam perjalanan mereka hingga ke pentas Eropa.
Selama tiga tahun di Molineux, Jota bermain lebih dari 130 kali dan mencatat banyak momen bersejarah.
Ia bukan hanya sosok penting di atas lapangan, tetapi juga pribadi yang dicintai di luar lapangan karena sifatnya yang rendah hati, hangat, dan profesional.
Direktur Operasional dan Administrasi Sepak Bola Wolves, Matt Wild, mengenang Jota sebagai pribadi yang luar biasa.
Baca Juga: Menelusuri Dunia Transportasi di Museum Angkut Batu, Wisata Edukatif dan Seru untuk Keluarga
"Ia mewujudkan nilai-nilai kami, rendah hati, profesional, penuh semangat dan haus kemenangan," ujar Wild.
Salah satu kenangan terbaik dari masa Jota di Wolves adalah saat ia mencetak hat-trick melawan Besiktas dan Espanyol di Liga Europa, menjadikannya pemain pertama klub yang mencetak tiga gol berturut-turut di kompetisi Eropa.
Bahkan, tiga golnya ke gawang Besiktas hanya dalam 13 menit tercatat sebagai hat-trick tercepat Wolves di ajang Eropa.
Jeff Shi, Ketua Wolves, juga memberikan penghormatan penuh. “Diogo adalah salah satu dari tiga pemain terbaik yang pernah kami miliki dalam sepuluh tahun terakhir. Ia tidak hanya cerdas dan optimis, tapi juga punya visi yang jelas, saya percaya dia bahkan bisa sukses sebagai CEO atau pengusaha suatu hari nanti,” katanya.
Artikel Terkait
Brentford Tunjuk Keith Andrews sebagai Pelatih Kepala Usai Kepergian Thomas Frank ke Spurs
Adu Gengsi Dua Raksasa Muda, Inggris Taklukkan Jerman di Final Euro U21 2025 Lewat Drama 5 Gol
Akhiri Karier, Jonny Evans Kini Fokus Bangun Jalur Pemain Muda di MU
Manchester City Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 Usai Ditekuk Al Hilal
Usai Tundukkan Juventus Lewat Duel Sengit, Real Madrid Melenggang ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025