nasional

Tragedi Penembakan PMI di Malaysia, DPR Desak Perlindungan Lebih Kuat untuk Pekerja Migran

Rabu, 29 Januari 2025 | 09:00 WIB
Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal. (Foto: Instagram @cucunsayamsurijal)

ESENSI.TV, NASIONAL - Insiden tragis terjadi di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat, 24 Januari 2025.

Otoritas Maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), melepaskan tembakan terhadap sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Penembakan tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu korban dalam kondisi kritis.  

Korban meninggal dunia diketahui berasal dari Riau, sementara empat korban luka-luka lainnya merupakan warga Aceh. 

Baca Juga: Ketahui Lebih Dalam Mengapa Gen Z Sering Merasa Insecure dan Cara Mengatasinya

Peristiwa ini menyingkap tabir tentang bahaya yang dihadapi oleh PMI, terutama mereka yang bekerja melalui jalur tidak resmi atau unprocedural. 

Insiden ini tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, tetapi juga membuka kembali diskusi mengenai perlindungan bagi PMI di luar negeri.  

Menanggapi insiden ini, Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkapkan keprihatinannya. 

Menurutnya, masih banyak PMI yang bekerja di luar negeri melalui jalur nonformal, sehingga mereka rentan menghadapi berbagai risiko, termasuk kekerasan.  

Baca Juga: Menjelajah Keindahan Tanjung Gorango, Salah Satu Permata Alami Terbaik di Pulau Morotai  

“Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) harus segera menyelesaikan persoalan ini. Jumlah pekerja yang berangkat tanpa jalur resmi masih tinggi, dan ini memicu berbagai dampak buruk bagi mereka,” ujar Cucun, dikututip pada Rabu, 29 Januari 2025.

Cucun menilai pembentukan Kementerian PPMI merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perlindungan lebih baik kepada PMI. 

Namun, ia menegaskan bahwa langkah konkret perlu segera dilakukan, mengingat banyaknya masalah yang dihadapi PMI. 

Selain kekerasan seperti penembakan, ia juga menyoroti kasus-kasus penyekapan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang sering menimpa PMI.  

Halaman:

Tags

Terkini