ESENSI.TV, JAKARTA - Suasana haru masih terasa di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025), saat sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta Utara terus menjalani perawatan pasca-ledakan yang mengguncang sekolah mereka sehari sebelumnya.
Sebanyak 15 siswa menjadi korban, dengan satu orang mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di ruang ICU, sementara 14 lainnya berada di ruang perawatan umum dalam kondisi stabil.
Menurut keterangan pihak rumah sakit, sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat kerasnya suara ledakan yang terjadi ketika mereka sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah.
Baca Juga: Lelah dengan Dunia Maya? Inilah Mengapa Digital Detox Jadi Tren Baru di Kalangan Gen Z
Posisi para siswa yang berada di barisan belakang membuat mereka sempat terkejut dan kebingungan sesaat setelah ledakan terdengar.
“Beberapa pasien mengalami hearing loss atau gangguan pendengaran sementara. Tim dokter THT kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tingkat keparahannya,” ujar dr Muhammadi, Direktur Medis RS Yarsi.
Meski begitu, kondisi mereka disebut perlahan membaik. Para korban mulai bisa berkomunikasi dan menunjukkan semangat untuk pulih.
Sementara itu, satu korban di ICU diketahui mengalami luka bakar sekitar 30 persen dan masih membutuhkan penanganan intensif dari tim medis.
Baca Juga: Fakta Baru! Pria Butuh Dua Kali Lebih Banyak Olahraga untuk Jaga Kesehatan Jantung dibanding Wanita
Gus Ipul: Negara Tidak Akan Tinggalkan Korban
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul datang langsung menjenguk para korban di RS Yarsi.
Dalam kunjungannya, ia berdialog dengan para siswa dan orang tua mereka, mendengarkan cerita dan keluhan secara langsung.
“Alhamdulillah, para siswa sudah mulai membaik. Mereka optimistis bisa segera pulih berkat penanganan cepat dari pihak rumah sakit,” kata Gus Ipul usai menjenguk.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan negara hadir sepenuhnya dalam proses pemulihan para korban.