Namun, Judistira mengingatkan bahwa pengelolaan taman margasatwa tidak bisa disamakan dengan taman hiburan komersial.
Ia menilai pemerintah harus melibatkan para ahli biologi, dokter hewan, dan pegiat lingkungan agar konsepnya tidak melenceng dari fungsi utama Ragunan sebagai lembaga konservasi.
Dengan pendekatan yang tepat, program Night at The Ragunan Zoo bisa menjadi sarana edukatif yang menghibur sekaligus melindungi satwa.
Baca Juga: Uang Rp234 Triliun Pemda Dibiarkan Tidur di Bank, Purbaya: Daerahnya Kering, Uangnya Tak Berputar
Judistira berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran ekologis warga Jakarta.
“Kalau dikelola dengan bijak, wisata malam ini bisa mengajarkan kita untuk menikmati hiburan tanpa merusak keseimbangan alam,” tutupnya.***