ESENSI.TV, SULSEL - Serangan bersenjata yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus saja menimbulkan suasana mencakam bahkan menelan korban jiwa.
Dalam beberapa bulan terakhir, dua insiden kekerasan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, serta di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, telah merenggut nyawa tiga warga sipil.
Kejadian ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga korban, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap situasi keamanan di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban.
Baca Juga: Heboh Dugaan Pungli di SMAN 4 Medan, Siswa Dipaksa iuran Rp 50 Ribu untuk Guru Pensiun
Santunan ini bertujuan untuk meringankan beban keluarga yang kehilangan orang terkasih akibat aksi kekerasan bersenjata tersebut.
Dua korban yang meninggal dalam serangan di Yalimo berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Santunan sebesar Rp15 juta telah diberikan kepada masing-masing keluarga korban dalam sebuah pertemuan resmi di Kantor Wali Kota Palopo pada 22 Maret 2025.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam, Adrianus Alla, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam memberikan perlindungan sosial kepada warganya.
Baca Juga: Naas! Kapal Selam Wisata Tenggelam di Laut Merah, Enam Warga Rusia Meninggal Dunia
"Pemerintah memastikan bahwa keluarga korban mendapatkan perhatian dan dukungan sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang terdampak tragedi ini," ujar Adrianus dikutip pada Jumat, 28 Maret 2025.
Selain dua korban di Yalimo, satu korban lainnya berasal dari Flores Timur dan menjadi korban serangan di Distrik Anggruk, Yahukimo.
Hingga saat ini, Kemensos masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyelesaikan administrasi, termasuk penetapan ahli waris yang berhak menerima santunan.
"Pemberian santunan kepada keluarga korban di Flores Timur akan segera dilakukan setelah libur Idul Fitri," tambah Adrianus.