Senin, 22 Desember 2025

Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Tandingan, Kubu Arsjad Rasjid Melawan

Photo Author
- Senin, 16 September 2024 | 12:40 WIB
Munaslub Kadin Indonesia 2024 yang meresmikan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin, dianggap ilegal oleh Ketua Kadin Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid. Akankah pertikaian terus berlanjut?
Munaslub Kadin Indonesia 2024 yang meresmikan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin, dianggap ilegal oleh Ketua Kadin Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid. Akankah pertikaian terus berlanjut?

ESENSI.TV, JAKARTA - Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) meresmikan Konglomerat Indonesia Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang baru tahun 2024, pada Jumat (14/09/2024).

Disebutkan, Anindya Bakrie resmi menggantikan Arsjad Rasjid yang sebelumnya menjadi Ketum Kadin Indonesia terpilih pada 2021, padahal, jabatan Arsjad Rasjid masih tersisa hingga tahun 2026.

Pengumuman Anindya Bakrie menjadi Ketum Kadin 2024 ini pun akhirnya menuai pro kontra, berikut ini pembelaan dari masing-masing kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.

KadinBaca Juga: Kadin Indonesia Luncurkan Layanan Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kubu Bakrie: Pelanggaran Arsjad Rasjid

Menurut Kubu Anindya Bakrie, Arsjad Rasjid dinilai telah melakukan pelanggaran AD/ART Kadin dalam Munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024. Munaslub Kadin 2024 dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid.

Nurdin menjelaskan inti dari pelanggaran yang dilakukan Arjad yaitu tidak menjaga independensi Kadin.

"Kadin adalah organisasi independen, bukan organisasi pemerintah dan bukan organisasi politik. Itu salah satu hal yang tidak dijaga baik Pak Arsjad," kata Nurdin kepada wartawan di Hotel St Regis, Sabtu (15/09/2024).

Baca Juga: Jadi Ketua TPN Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid Ambil Cuti Dari KADIN

Keputusan cuti yang dilakukan Arsjad menjadi pertimbangan atas pelanggarannya. Sebagai catatan, Arsjad mengambil cuti selama delapan bulan sejak 27 September 2023 untuk menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Calon Presiden Ganjar Pranowo.

Nurdin menuturkan Arsjad telah melanggar dua pasal. Pertama, Pasal 14 dalam Anggaran Dasar (AD) Kadin. Menurut Pasal 14 Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2010, Kadin bukan organisasi pemerintah serta bukan organisasi politik.

Kedua, Arsjad dinilai melanggar Pasal 17 dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Kadin. Pasal itu mengatur terkait pembagian tugas dewan pengurus. Secara rinci, Pasal 17 Ayat 2 ART Kadin menetapkan kedudukan Kadin dalam forum penentu kebijaksanaan diwakili otomatis secara ex-officio oleh Ketum Kadin.

Baca Juga: Anindya Novyan Bakrie CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris

Merujuk pada pasal tersebut, Nurdin menegaskan klausul itu mengharuskan Ketum Kadin wajib menjaga independensi Kadin.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X