ESENSI.TV, JAKARTA - Potensi ekspor tanaman obat Indonesia menunjukkan angka yang sangat menjanjikan, dengan nilai ekspor mencapai lebih dari 90 juta dolar AS, atau sekitar Rp1,468 triliun pada tahun 2023.
Hal ini mencerminkan kekuatan Indonesia sebagai produsen utama tanaman obat di tingkat global dan menegaskan posisi negara ini sebagai salah satu pusat rempah dan tanaman obat terkemuka di Asia Tenggara.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Muhammad Aidil Fitri, SE, MM., dalam pernyataannya menyebutkan bahwa potensi ini sangat luar biasa.
"Potensinya sangat luar biasa. Indonesia terkenal dengan julukan Mother of Spices karena penghasil rempah paling dominan di Asia Tenggara," jelasnya, dikutip pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Baca Juga: Soroti Stabilitas Harga Cabai Rawit, Kemendag: Tergantung Kepala Daerah
Pernyataan ini menggarisbawahi kekuatan Indonesia dalam produksi tanaman obat dan rempah yang memiliki permintaan tinggi di pasar internasional.
Beberapa komoditas tanaman obat yang diekspor Indonesia termasuk kapulaga, temulawak, jahe, dan kunyit.
Di antara komoditas tersebut, jahe dan kapulaga adalah yang paling banyak diminati di pasar global.
Pada tahun 2023, Indonesia mengekspor jahe sebanyak 36.859.912 kilogram, dengan nilai ekspor mencapai 28.404.717 dolar AS.
Negara-negara tujuan ekspor jahe meliputi Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Taiwan, Tiongkok, dan Singapura.
Baca Juga: Tak Lolos Seleksi? Calon Taruna Akademi Kepolisian Diimbau Waspadai Penipuan Kuota Susulan
Kapulaga juga menunjukkan angka ekspor yang signifikan dengan total 21.266.248 kilogram dan nilai ekspor mencapai 65.555.225 dolar AS.
Negara tujuan utama ekspor kapulaga termasuk Tiongkok, Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan, yang menunjukkan tingginya permintaan untuk kapulaga di pasar internasional.
Kementan terus berupaya untuk meningkatkan sektor tanaman obat sebagai bagian dari strategi ekspor nasional.
Potensi ekspor yang besar ini membuka peluang untuk ekspansi pasar yang lebih luas dan peningkatan kontribusi sektor tanaman obat terhadap perekonomian Indonesia.
Artikel Terkait
Komisi IV Setujui Usulan Anggaran Belanja Tambahan 2023 Kementan Rp5,827 Triliun
Penambahan Anggaran Rp5,83 Triliun Kementan di Penghujung Tahun Sangat Berisiko
Horee...Bapanas dan Kementan Ajak Stakeholder Siap-siap Sambut Panen Raya
Kementan dan Kemendag Diingatkan Harga Bahan Pokok Harus Terjangkau
KPK Dalami Dugaan Permintaan Uang dari Auditor BPK Agar Kementan dapat Opini WTP