ESENSI.TV, JAKARTA - Beberapa minggu terakhir, di beberapa daerah, terkhusus di Pulau Jawa, harga cabai rawit bertahan di harga yang cukup tinggi.
Meski sempat naik dan turun beberapa kali, namun harga per kilogram cabai rawit tidak pernah berada di bawah Rp50.000.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku pihak terkait, memaparkan faktor utama dibalik harga cabai rawit yang tak kunjung turun.
Kemendag menyatakan bahwa stabilisasi harga cabai rawit di berbagai daerah sangat terkait dengan kepemimpinan lokal.
Baca Juga: Sempat Batal 2 Kali, Kepala Dinas LH DKI Jakarta: Tilang Uji Emisi Akan Diberlakukan Mulai Tahun Ini
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendag, Tomsi Tohir Balaw, M.Si., mengemukakan pandangannya dalam sebuah rekaman suara yang diterima oleh RRI pada Selasa, 30 Juli 2024.
Dalam pernyataannya, Tomsi menekankan bahwa diperlukan komitmen yang kuat dari kepala daerah untuk mengatasi fluktuasi harga cabai rawit di wilayah mereka.
"Hal ini erat kaitannya dengan leadership. Berkaitan dengan kemauan yang kuat," ujar Tomsi Tohir Balaw.
Ia menyoroti pentingnya peran kepemimpinan dalam mengendalikan harga komoditas ini.
Menurutnya, menanam cabai rawit tidak sesulit dan serumit menanam cabai merah.
Baca Juga: Menteri PPPA: Peringatan Hari Dunia Anti Perdagangan Orang Momentum Tingkatkan Kesadaran Bahaya TPPO
Bahkan, cabai rawit bisa tumbuh hanya dengan menggunakan wadah dari botol plastik, menjadikannya lebih mudah dikelola dibandingkan dengan cabai merah yang memerlukan perawatan lebih hati-hati dan cenderung cepat busuk.
Tomsi menambahkan bahwa cabai merah memerlukan perhatian khusus karena sifatnya yang rentan terhadap kerusakan.
Oleh karena itu, cabai rawit menjadi pilihan yang lebih praktis untuk ditanam sebagai upaya stabilisasi harga.
Ia mengajak daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga cabai untuk segera melakukan penanaman cabai rawit. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mengatasi masalah kenaikan harga yang terjadi di 202 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
Kemendag Gandeng PPI Dunia Resmikan Komunitas Ekspor Melbourne Australia
Jerry: Kemendag Dukung Ekspor Produk Pangan ke Pasar Global, Caranya?
Besok, Kemendag Gelar Rapat Kerja di Semarang, Ini Menteri yang Hadir
Kementan dan Kemendag Diingatkan Harga Bahan Pokok Harus Terjangkau
Kemendag: Barang Impor Ilegal Capai Rp9,3 M, Dari Elektronik Sampai Bubuk Cabai