ESENSI.TV, MINAHASA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses energi di pelosok negeri melalui program strategis nasional bertajuk Merdeka dari Kegelapan.
Program ini menjadi langkah nyata menghadirkan penerangan bagi masyarakat desa yang selama ini belum menikmati listrik secara memadai.
Peresmian kegiatan ini dipusatkan di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dengan kehadiran langsung Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Tinggi Bukan Sekadar Gaya, Ini Alasan Ground Clearance Penting untuk Kendaraan Anda
Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam memberikan keadilan dan pemerataan energi di seluruh pelosok tanah air.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar yang telah dirumuskan Presiden dalam konsep Astacita, yang menekankan pentingnya kesejahteraan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Program ini mencakup tiga proyek utama, yaitu Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) di Minahasa, peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wairara berkapasitas 128 kilowatt (kW) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, serta PLTMH Anggi Tahap I dan peletakan batu pertama PLTMH Anggi Tahap II di Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Baca Juga: PT Agincourt Resources Buka Graduate Development Program 2025, Kesempatan Emas untuk Lulusan Baru
Pada tahun 2023, program BPBL telah berhasil menyambungkan listrik ke 1.000 rumah tangga, disusul 550 rumah tangga pada 2024, dan menargetkan tambahan 2.700 rumah tangga pada 202Barul
Di Kabupaten Minahasa sendiri, sebanyak 20 rumah tangga telah menikmati manfaat BPBL sejak 2023 hingga 2024, dan tahun ini akan bertambah 112 rumah tangga penerima.
Secara nasional, hingga September 2025, realisasi program BPBL telah menjangkau 135.482 rumah tangga dari target 215.000 rumah tangga.
Setiap paket BPBL mencakup instalasi listrik rumah lengkap dengan tiga titik lampu, satu kotak kontak, sertifikat laik operasi, sambungan PLN 900 VA, serta token perdana senilai Rp100.000.
Baca Juga: Demi Menutupi Aib, Sejoli di Karawang Habisi Bayinya Sendiri dan Buang ke Pinggir Jalan
PLTMH Wairara di Sumba Timur menjadi contoh konkret penerapan energi terbarukan berskala kecil yang efektif.
Artikel Terkait
Wamen ESDM: Tak Ada Lagi Ketimpangan, BBM Satu Harga Satukan Indonesia
Wamen ESDM: Pemerintah Tingkatkan Ketersediaan FAME di Dalam Negeri untuk Program B50
Optimalkan Potensi 3.687 GW, Wamen ESDM Dorong Percepatan Pemanfaatan EBT Indonesia
Wamen ESDM: Dalam 10 Tahun, Proyek EBT Ciptakan 760.140 Lowongan
Sampah Jadi Listrik, ESDM: Wujudkan Revolusi Energi Nasional