Meski berdampak baik untuk aspek lingkungan, penerapan B50 masih terkendala sejumlah tantangan, seperti ketersediaan metanol di dalam negeri yang masih terbatas.
Baca Juga: Pidato Panas Trump di PBB: Negara Kalian Menuju Neraka
Sebelumnya, Yuliot menyebutkan diperlukan sekitar 2,3 juta ton metanol untuk memproduksi B50.
Sementara itu, ketersediaan di dalam negeri pada triwulan I-2025 baru mencapai 300 ribu ton. Artinya, ada kekurangan 2 juta ton metanol yang harus dipenuhi.
Sebagai solusi, tambah dia, pemerintah membangun fasilitas produksi metanol di Bojonegoro, sebagai alternatif mendapatkan bahan baku untuk pengimplementasian B50 pada tahun depan.
"Tapi ini proses pembangunan industri akan memerlukan waktu. Kemudian mudah-mudahan itu nanti dengan percepatan kita mengharapkan akhir 2027 itu bisa diselesaikan industri metanol di Bojonegoro," tambahnya. ***
Artikel Terkait
Wamen ESDM Beberkan Alasan BBM Non-Subsidi di SPBU Swasta Kosong
ESDM Groundbreaking Green Hydrogen Plant Ulubelu yang Mampu Kurangi Emisi Karbon Hingga 438 Ton CO₂ per tahun
Hingga 2034, Kementerian ESDM Targetkan 61 Persen Kapasitas Pembangkit dari EBT
Prabowo Tunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM
Wamen ESDM: Tak Ada Lagi Ketimpangan, BBM Satu Harga Satukan Indonesia