Judistira Ingatkan Bahaya Kerja Sama Eksklusif PAM Jaya dengan Swasta Tanpa Penjelasan Terbuka

ESENSI.TV, JAKARTA - Perubahan status hukum Perumda PAM Jaya menjadi Perseroda bukan hanya soal regulasi, tetapi juga menyangkut transparansi dalam pengelolaan layanan publik.

Di tengah rencana tersebut, Anggota Bapemperda DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan menyoroti kerja sama eksklusif dengan pihak swasta yang dinilai masih menyisakan tanda tanya besar.

Menurut Judistira, keterlibatan swasta dalam penyediaan layanan air minum harus dijelaskan secara rinci sejak awal agar tidak menimbulkan persepsi negatif.

Ia menilai, tanpa klarifikasi yang jelas, rencana perubahan status hukum justru bisa menimbulkan keraguan publik terhadap orientasi PAM Jaya.

Baca Juga: Bentrokan Demo Pro Palestina Guncang Italia, Pelabuhan hingga Jalan Raya Lumpuh

“Kalau memang ada rasionalisasi dari PAM Jaya, itu harus dijelaskan dulu kepada kami. Penjelasan awal penting agar pembahasan tidak menimbulkan keraguan,” tegasnya dalam rapat finalisasi pembahasan Propemperda.

Desakan Klarifikasi Kerja Sama Eksklusif

Judistira menegaskan bahwa kerja sama eksklusif dengan pihak swasta menyangkut kepentingan besar masyarakat, sehingga harus dibuka secara transparan.

Menurutnya, DPRD perlu mengetahui dasar hukum, bentuk kontrak, serta konsekuensi dari kerja sama tersebut agar tidak terjadi bias kepentingan di kemudian hari.

Ia juga mengingatkan bahwa orientasi pelayanan publik tidak boleh tergeser hanya karena adanya kepentingan komersial.

Baca Juga: Dembele Menangis Haru Saat Persembahkan Ballon d’Or untuk PSG dan Suporter

Dalam pandangannya, keterlibatan swasta memang bisa menjadi opsi untuk memperkuat kapasitas layanan, namun tidak boleh menutup ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air dengan adil.

Tanpa pengawasan ketat, kerja sama eksklusif berpotensi menimbulkan ketimpangan.

Lebih jauh, Judistira menilai transparansi merupakan kunci utama dalam proses perubahan status hukum PAM Jaya.