Senin, 22 Desember 2025

Judistira Desak Optimalisasi Retribusi Utilitas dan Parkir sebagai Strategi Tambah PAD

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 11:00 WIB
Pemprov DKI diminta Judistira kelola retribusi parkir dan utilitas terpadu demi tingkatkan PAD secara signifikan.(Foto: dok. DPRD DKI Jakarta)
Pemprov DKI diminta Judistira kelola retribusi parkir dan utilitas terpadu demi tingkatkan PAD secara signifikan.(Foto: dok. DPRD DKI Jakarta)

 

ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI harus serius mengelola potensi pendapatan dari sektor parkir dan jaringan utilitas terpadu (SJUT).

Menurutnya, dua sektor ini bukan hanya berkaitan dengan kenyamanan warga, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam rapat pembahasan Rancangan RPJMD 2025–2029, Judistira menyoroti masih lemahnya kontribusi sektor parkir terhadap PAD meskipun aktivitas kendaraan di Jakarta sangat tinggi.

Ia mengingatkan bahwa parkir liar dan pengelolaan yang tidak maksimal justru memperparah kemacetan serta merugikan masyarakat.

 Baca Juga: Kehilangan Orang Kepercayaan, Khamenei Kian Terisolasi di Tengah Gempuran Israel

“Kita tahu kalau parkir tidak dikelola dengan baik, ini menimbulkan kemacetan. Tapi juga sebenarnya bisa dimaksimalkan jadi sumber PAD,” kata Judistira.

Judistira menyebut, penataan sistem perparkiran dengan skema digitalisasi dan pengawasan ketat perlu segera dilakukan.

Dengan begitu, kebocoran pendapatan bisa diminimalkan, dan potensi pendapatan dari sektor ini bisa dikonversi menjadi anggaran pembangunan.

Selain itu, ia juga mendorong agar pemerintah mengkaji ulang tarif parkir dan pengawasan kepada pihak ketiga yang diberi kewenangan pengelolaan.

 Baca Juga: Debut Gemilang! River Plate Kalahkan Urawa Reds di Laga Pembuka Grup E

Tak hanya parkir, Judistira juga menyoroti sektor SJUT atau jaringan utilitas terpadu.

Ia menilai, kabel-kabel udara yang menjuntai secara tidak tertib menjadi ancaman bagi warga sekaligus mengganggu estetika kota.

Apabila jaringan ini ditanam ke bawah tanah secara sistematis, maka selain memberi rasa aman, penggunaan jalurnya bisa dikenai retribusi bagi penyedia layanan seperti listrik, internet, dan telekomunikasi.

“Dengan adanya gubernur baru, kami ingin pendapatan daerah maksimal. Salah satunya perbaikan dan pemanfaatan jaringan utilitas,” ujar Judistira.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X