Senin, 22 Desember 2025

Subsidi Tiket Pesawat Lebaran 2025: Upaya Pemerintah Ringankan Beban atau Kebijakan yang Tak Tepat Sasaran?

Photo Author
- Rabu, 19 Maret 2025 | 11:05 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo. Foto: Oji/vel
Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo. Foto: Oji/vel

ESENSI.TV, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan subsidi sebesar Rp 286 miliar untuk memberikan diskon tiket pesawat bagi masyarakat yang hendak mudik Lebaran 2025

Subsidi ini bertujuan meringankan biaya perjalanan udara yang seringkali melonjak drastis menjelang musim mudik. 

Kebijakan ini diharapkan mampu membantu masyarakat, terutama yang ingin pulang ke kampung halaman menggunakan moda transportasi udara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa anggaran ini disiapkan agar tiket pesawat lebih terjangkau. 

Baca Juga: Swiss Open 2025: Fikri/Daniel Tembus Babak 16 Besar, Kalahkan Pasangan China Lewat Rubber Game

Apalagi, harga tiket pesawat kerap menjadi sorotan karena dianggap memberatkan, terutama bagi pemudik dari daerah jauh seperti Sumatra, Kalimantan, hingga wilayah timur Indonesia.

Namun, meskipun subsidi sudah disiapkan, realisasinya di lapangan tampaknya belum sesuai harapan. 

Banyak calon pemudik mengeluhkan harga tiket pesawat yang masih mahal, bahkan tidak terlihat adanya potongan harga yang signifikan. 

Kondisi ini memicu berbagai tanggapan, termasuk dari kalangan legislatif.

Baca Juga: Tiga Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Panglima TNI dan Kapolri Janjikan Usut Tuntas

Legislator Soroti Pelaksanaan Subsidi

Anggota Komisi V DPR RI, Yanuar Arif Wibowo, menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan diskon tiket pesawat yang dirasa tidak sepenuhnya menguntungkan masyarakat. 

Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa mempersiapkan mudik jauh-jauh hari justru bertabrakan dengan waktu pengumuman diskon yang cenderung mepet.

"Sebagian besar masyarakat kita sudah beli tiket sejak jauh hari, entah tiket pesawat atau kereta. Begitu ada diskon mendadak, mereka yang sudah beli lebih dulu justru tidak kebagian manfaatnya. Akhirnya, diskon ini jadi kurang efektif," ujar Yanuar.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: dpr.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X