humaniora

Waspada! Ini Bahaya Tidur dalam Keadaan Marah Menurut Ahli

Jumat, 9 Mei 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi. Tidur sambil marah bisa memicu mimpi buruk dan membuat tubuh tetap terasa lelah.(Foto: Freepik)

Baca Juga: Tersentuh Kisah Naila, Pemerintah Bangun Rumah dan Masa Depan Baru di Makassar

Romanoff menyarankan agar seseorang mencari cara untuk mengelola dan meredakan amarah sebelum tidur, seperti memaafkan atau menyelesaikan konflik kecil yang memicu perasaan negatif. 

Hal ini penting untuk membantu tubuh dan pikiran lebih rileks sehingga bisa benar-benar beristirahat.

2. Memperkuat Ingatan dan Pikiran Negatif

Sebuah studi pada tahun 2016 menunjukkan bahwa tidur dalam keadaan marah dapat memperkuat ingatan negatif. 

Hal ini terjadi karena selama tidur, otak mengonsolidasikan ingatan, termasuk peristiwa dan emosi yang dialami sepanjang hari. 

Baca Juga: Kesal karena Parkir Sembarangan, Pemilik Salon di Tambun Selatan Dianiaya Usai Kempeskan Ban

Dalam kondisi marah, memori tentang konflik atau kejadian yang memicu kemarahan justru semakin tertanam kuat dalam otak.

Peneliti utama studi tersebut, Yunzhe Liu, menjelaskan bahwa setelah tidur, ingatan negatif menyebar lebih luas ke seluruh korteks otak, bukan hanya tersimpan di pusat ingatan atau hipokampus. 

Ini membuat seseorang semakin sulit melupakan atau mengubah persepsi negatif terhadap kejadian yang telah terjadi. 

Karena itu, menyelesaikan konflik sebelum tidur sangat dianjurkan agar otak tidak 'mengunci' emosi buruk semalaman.

Baca Juga: Bawa Semangat Baru ke Vatikan, Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Pertama dari AS

3. Kualitas Tidur Menurun dan Rawan Mimpi Buruk

Tidur dalam kondisi emosional yang tidak stabil, seperti marah, sangat memengaruhi kualitas tidur. 

Anda mungkin akan mengalami gangguan tidur seperti insomnia, tidur gelisah, hingga mimpi buruk. 

Halaman:

Tags

Terkini