Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Golongan Darah A Lebih Berisiko Terserang Stroke di Usia Muda? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 17:06 WIB
Ilustrasi. Pemeriksaan tekanan darah sebagai upaya deteksi dini risiko stroke usia muda. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Pemeriksaan tekanan darah sebagai upaya deteksi dini risiko stroke usia muda. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, KESEHATAN - Stroke sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang tua, namun ternyata kelompok usia muda pun bisa mengalami serangan ini, dan genetik mungkin berperan penting. 

Salah satu faktor yang kini mulai mendapat perhatian lebih adalah golongan darah. 

Sebuah studi berskala besar yang dirilis dalam jurnal Neurology tahun 2022 mengungkap temuan menarik, yakni orang dengan golongan darah A, terutama subkelompok A1, cenderung lebih rentan terkena stroke di usia muda dibandingkan mereka dengan golongan darah lainnya.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi lintas negara dan menganalisis data dari 48 studi genetik yang mencakup lebih dari 17 ribu penderita stroke dan hampir 600 ribu orang sehat berusia 18 hingga 59 tahun. 

Baca Juga: Cara Cek Kondisi Ban Motor dan Tanda-Tanda Kapan Harus Diganti Sebelum Terlambat

Melalui analisis genom menyeluruh, para peneliti berhasil mengidentifikasi dua lokasi genetik yang terkait kuat dengan kejadian stroke dini, salah satunya berkaitan langsung dengan sistem golongan darah.

Hasilnya, individu yang membawa gen varian golongan darah A tercatat memiliki risiko 16 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke sebelum usia 60 tahun dibandingkan mereka yang tidak membawa gen tersebut. 

Sebaliknya, mereka yang memiliki gen golongan darah O1 justru menunjukkan risiko 12 persen lebih rendah.

Meski demikian, para ilmuwan mengimbau agar temuan ini tidak menimbulkan kepanikan. 

Baca Juga: Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kesehatan Remaja Gen Z agar Tak Salah Kaprah

Menurut Steven Kittner, ahli saraf vaskular dan peneliti utama dalam studi ini, peningkatan risikonya relatif kecil. 

Namun, temuan ini tetap penting untuk dipahami lebih lanjut karena dapat membuka jalan bagi strategi pencegahan yang lebih spesifik di masa depan.

"Kami belum sepenuhnya memahami mengapa golongan darah A bisa meningkatkan risiko stroke. Tapi kemungkinan besar ini berkaitan dengan mekanisme pembekuan darah seperti peran trombosit, sel endotel pembuluh darah, dan protein sirkulasi yang dapat memicu terbentuknya bekuan," jelas Kittner.

Penelitian ini juga menemukan perbedaan mencolok antara stroke yang terjadi sebelum dan setelah usia 60 tahun. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X