Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masuk ke dalam provinsi dengan inflasi terendah, yakni 2,25% (y/y) pada Desember 2023. Sementara inflasi nasional pada Desember 2023 (y/y) tercatat 2,61%.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Rakor diikuti Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin bersama seluruh gubernur se-Indonesia melalui zoom, Rabu (3/1/2024).
"Ada 10 provinsi dengan inflasi gabungan kota terendah yakni Sulteng, DKI, Kalbar, Sulbar, Sumbar, Sumut, Kaltara, Kalsel, dan NTT. Dan yang terendah adalah Aceh," kata Mendagri Tito Karnavian.
Tito juga mengatakan, ada pula provinsi yang tertinggi dengan nilai inflasi di atas 3%.
"Tentunya ini menjadi atensi kepada para kepala daerahnya. Bagaimana menjaga stabilitas daerahnya. Untuk sepuluh daerah yang inflasinya terendah, terima kasih," kata Mendagri.
Rakor ini kata Tito, bertujuan memberi atensi kepada daerah yang memiliki angka rendah. Serta memaparkan beberapa upaya dalam mengendalikan inflasi di daerah.
Dikatakannya, dari paparan yang dilakukan oleh Kementan, Bulog, Satgas Pangan, Kemendag, TNI, Kejaksaan, Kepala Staf Kepresidenan, ada beberapa hal yang menjadi isu utama.
Yakni terkait stabilisasi bahan pokok. Hal ini menyangkut tentang produksi dan kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, Mendagri meminta agar para Gubernur melakukan rakor dengan para bupati/walikota yang inflasinya masih tinggi.
Juga meminta provinsi, kabupaten dan kota agar mendata seluruh potensi luas lahan di seluruh wilayah, dengan melakukan pemetaan di mana saja daerah yang potensial.
Kemudian melakukan percepatan tanam, sehingga masa panen juga lebih cepat.
Cabai dan Beras Penyumbang Inflasi
Pj Gubernur Sumut Hassanudin yang mengikuti Rakor secara daring di Ruangan Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut, Medan, sangat bersyukur atas capaian tersebut.
Menurutnya, kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan TPID Sumut membuat inflasi dapat terkendali dengan baik.
"Inflasi yang telah dicapai seperti yang diungkapkan Mendagri, jangan membuat kita terlena. Sebagai Pj Gubernur Sumut, saya meminta saran kepada tim yang hadir saat ini, bahwa cabai, beras adalah komoditas yang selalu menjadi perhatian. Dan, menjadi penyumbang inflasi," katanya.
Kemudian, kata Hassanudin, gangguan cuaca dan elnino juga menjadi faktor hambatan. Karena faktor ini akan mempengaruhi masa tanam dan jumlah produksi pertanian.
"Syukurnya tahun 2023, Provinsi Sumut tidak terkena El nino. Hanya saja ada bencana seperti banjir dan longsor. Inilah yang menjadi perhatian kita agar tidak ada gangguan pada waktu tanam, produksi, serta distribusinya," ucapnya.
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu