ekonomi

Kendalikan Inflasi, Pemerintah Jaga Stabilitas Pasokan Pangan

Kamis, 2 November 2023 | 16:15 WIB
Inflasi di bulan Oktober 2023 tercatat sebesar 2,56 persen (year on year/yoy), sedikit meningkat dibanding bulan September yang sebesar 2,28 persen (yoy). foto: ist

Inflasi di bulan Oktober 2023 tercatat sebesar 2,56 persen (year on year/yoy), sedikit meningkat dibanding bulan September yang sebesar 2,28 persen (yoy).

Kondisi tersebut didorong oleh naiknya inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food.

“Di tengah musim kemarau yang panjang akibat dampak El Nino, produksi pangan secara umum menurun. Sehingga beberapa komoditas mengalami peningkatan harga seperti beras dan aneka cabai,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu.

Karena itu, kata Febrio, menjaga stabilitas pasokan pangan adalah salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi.

“Sebagai respons cepat dalam mengendalikan harga pangan, pemerintah berupaya memitigasi dampak El Nino. Dengan melalui stabilisasi pasokan terutama komoditas strategis, seperti beras. Sehingga kecukupan pasokan dalam negeri terjaga," kata Febrio dalam keterangan resminya, Kamis (2/11/2023) di Jakarta.

Febrio menyebut kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, dan intervensi harga juga terus dilakukan agar ekspektasi inflasi dapat terjaga.

Di sisi lain, Febrio mengatakan inflasi harga diatur pemerintah atau administered price juga tercatat naik tipis menjadi 2,12 persen (yoy). Dari angka 1,99 persen (yoy) seiring dengan harga minyak mentah yang masih tinggi.

Sementara itu, perlambatan inflasi inti masih berlanjut mencapai 1,91 persen (yoy) dari 2,00 persen (yoy) pada September 2023.

Ia menekankan APBN akan terus dioptimalkan sebagai shock absorber, terutama di tengah tekanan yang disebabkan fenomena El Nino saat ini.

Pemerintah, kata dia, memberikan tambahan perlindungan sosial. Antara lain dengan menambahkan bantuan beras hingga akhir tahun 2023.

Kemudian menggulirkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino untuk bulan November-Desember. Hal ini untuk menjaga daya beli kelompok miskin dan rentan.

"Meskipun masih terdapat tantangan ekonomi global, pemerintah berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1 persen pada tahun 2023. Dan, 5,2 persen tahun 2024," jelas Febrio. *
#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB