ekonomi

BPS Beberkan Penyebab Penurunan Wisman pada September 2023

Kamis, 2 November 2023 | 10:35 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Desember 2023 mencapai 1,14 juta kunjungan. foto: ist

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) di Indonesia pada September 2023 mencapai 1,07 juta kunjungan. Angka ini turun 5,51 persen dibanding Agustus 2023 sebesar 1,13 juta.

Menurut Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, penurunan wisman ini disebabkan oleh musim sepi atau low season orang berlibur. Hal itu mengakibatkan jumlah kunjungan pun ikut menurun.

"Secara historis penurunan wisman pada September 2023 akan terus berlanjut hingga November 2023. Tetapi akan kembali meningkat saat liburan Natal dan Tahun Baru," kata Pudji dalam rilis berita statistik yang dikutip, Kamis (2/11/2023) di Jakarta.

Secara tahunan kata dia, jumlah wisman yang masuk ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year-on-year).

"Untuk wisman yang berkunjung pada September 2023 didominasi dari Malaysia sebesar 14,22 persen disusul Australia (13,09 persen), dan Singapura (10,72 persen)," jelasnya.

Pudji juga mengatakan, secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga September 2023 meningkat 143,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Peningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, masing-masing meningkat sebesar 230,12 persen dan 142,01 persen.

TPK Naik


Sedangkan pada triwulan III-2023, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia mencapai 192,52 juta perjalanan. Jumlah ini naik 13,36 persen dibandingkan triwulan III-2022 (year-on-year).

"Sepanjang triwulan III, jumlah perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada Juli 2023 mencapai 73,69 juta perjalanan. Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi. Baik sebagai daerah asal perjalanan maupun sebagai daerah tujuan wisnus," terang Pudji.

Sementara untuk tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada September 2023, menurut Pudji mencapai 53,02 persen. Angka ini naik 3,00 poin secara year-on-year (y-on-y) dan naik 0,56 poin secara month-to-month (m-to-m).

Di sisi lain, TPK hotel nonbintang pada September 2023 mencapai 24,82 persen, naik 1,43 poin secara y-on-y. Tetapi mengalami penurunan 0,66 poin secara m-to-m.

"Sementara rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,02 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,62 hari," tutup Pudji. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB