ekonomi

Neraca Perdagangan Februari Surplus Lagi US$5,48 Miliar

Rabu, 15 Maret 2023 | 23:20 WIB
Ilustrasi logistik di pelabuhan. Foto: Ist

Neraca perdagangan Indonesia Februari 2023 surplus US$5,48 miliar, ditopang oleh kenaikan nilai ekspor, sedangkan impor berkurang dari periode yang sama tahun lalu.

Angka ini berasal dari neraca perdagangan di sektor non-migas senilai US$6,70 miliar, sedangkan perdagangan sektor migas masih defisit US$1,22 miliar.

Data BPS yan dirilis, Rabu (15/3/2023), menunjukkan selama Januari–Februari 2023, meskipun sektor migas mengalami defisit US$2,64 miliar.

Namun, masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$12,00 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$9,36 miliar

Nilai impor Indonesia Februari 2023 mencapai US$15,92 miliar, turun 13,68 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 4,32 persen dibandingkan Februari 2022.

Impor migas mencapai US$2,41 miliar, turun 17,19 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 17,08 persen dibandingkan Febuari 2022.

Impor nonmigas senilai US$13,51 miliar, turun 13,03 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 1,63 persen dibandingkan Februari 2022.

Nilai Ekspor Februari 2023 Naik 4,51% YoY


Sementara itu, dari ekspor, nilai penjualan barang dari Indonesia ke luar negeri selama Februari 2023 mencapai US$21,40 miliar.

Angka ini turun 4,15 persen dibanding ekspor Januari 2023. Sedangkan, dibandingkan Februari 2022 nilai ekspor naik sebesar 4,51 persen.

Ekspor nonmigas Februari 2023 mencapai US$20,21 miliar, turun 3,00 persen dibandingkan angka Januari 2023.

Sedangkan, angka ini naik 3,76 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Februari 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2023 mencapai US$43,72 miliar atau naik 10,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Ekspor nonmigas mencapai US$41,05 miliar atau naik 8,73 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2023 terhadap Januari 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$277,0 juta (6,51 persen).

Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik, serta bagiannya sebesar US$141,0 juta (10,93 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2023 turun 0,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 1,95 persen, sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 58,76 persen.

Ekspor nonmigas Februari 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,04 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,91 miliar dan Jepang US$1,74 miliar.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB