ekonomi

Menteri BUMN Diminta Batalkan IPO Pertamina Geothermal Energy

Kamis, 23 Februari 2023 | 21:28 WIB
Erick Thohir disebut sebagai figur cawapres yang mampu meraup suara anak muda. foto: dok



Menteri BUMN Erick Thohir diminta membatalkan IPO (Initial Public Offering/penawaran saham umum perdana) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak agar Menteri BUMN Erick Thohir membatalkan aksi korporasi tersebut lantaran bertentangan dengan UU BUMN dan berpotensi merugikan negara.

"Ada dua poin krusial kenapa IPO PGE harus ditolak. Pertama, terkait perubahan status kepemilikan aset di BUMN yang semula sebagai aset negara akan berubah menjadi aset perusahaan. Kedua, terkait status kepemilikan perusahaan yang semula milik negara nanti akan berubah menjadi milik swasta," kata Mulyanto, dikutip situs resmi DPR, Kamis (23/2).

Lebih lanjut ia menilai perubahan status aset dan kepemilikan perusahaan ini yang berbahaya. IPO seolah menjadi strategi pengalihan aset negara di anak perusahaan BUMN. Selain itu, IPO juga bisa menjadi langkah awal privatisasi perusahaan milik negara.

Politisi dari Fraksi PKS ini menyebut masih banyak upaya lain yang dapat dilakukan PGE untuk mendapat tambahan modal tanpa harus membahayakan kepentingan negara. Apalagi diketahui, belakangan ini ada beberapa lembaga keuangan internasional berbondong-bondong menawarkan dana murah kepada PGE untuk melakukan pengembangan usaha.

"Mereka memiliki trust yang tinggi terhadap nama besar dan kinerja Pertamina. Terlebih bisnis PGE di bidang energi terbarukan ini sangat prospektif," tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Mulyanto, Menteri BUMN Erick Thohir seharusnya peka dengan masalah ini. “Dia harus menolak dan membatalkan IPO PGE,” katanya.*


Editor: Erna Sari Ulina Girsang


#beritaviral

#beritaterkini

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB