ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022 Capai 5,31%, Lebih Tinggi dari Proyeksi Ekonom

Senin, 6 Februari 2023 | 11:54 WIB
Kepala BPS Margo Yuwono mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi 2022, di Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Tangkap layar video temu pers BPS

Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen sepanjang tahun 2022, dibandingkan tahun 2021 atau year-on-year.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sejalan dengan target Pemerintah.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif tahun 2022 sebesar 5,31 persen," jelas Margo Yuwono dalam temu pers, di Jakarta dan disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023).

Dia menyebutkan adapun penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu adalah peningkatan daya beli masyarakat setelah keluar dari pandemi.

Aktivitas dan mobilitas masyarakat yang mulai berjalan normal, jelasnya, meningkatkan permintaan dan konsumsi yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kinerja ekonomi, jelas Margo Yuwono, sudah kembali ke posisi seperti sebelum pandemi, yaitu kembali ke atas 5 persen.

Angka ini juga di atas proyeksi sejumlah ekonomi yang rata-rata menetapkan angka di kisaran 4,5 persen dan 5 persen.

Lebih Tinggi dari Proyeksi


Sebelumnya, Teuku Riefky, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,19 persen.

Proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun 2022, jelasnya, di kisaran estimasi 5,18 persen hingga 5,20 persen.

Dalam Kajian Indonesia Economic Outlook 2023 berjudul No Time for Complacency, dia menyebutkan terlepas dari situasi global yang cenderung tidak bersahabat, ekonomi Indonesia telah berhasil untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga menampilkan kinerja yang relatif baik.

Ke depannya, seiring dengan langkah pemerintah yang perlahan melepaskan segala bentuk kebijakan pembatasan sosial, maka keadaan secara umum juga akan berangsur kembali pada titik semula atau pra-pandemi.

“Sebagian besar sektor utama di perekonomian, seperti manufaktur, serta perdagangan besar dan eceran telah secara konsisten menunjukkan pertumbuhan yang solid,” ujarnya, Jumat (21/1/2023).

Sementara itu, Ekonom UGM Fahmy Radhi mengatakan Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, berhasil membangun dan memelihara koordinasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju, dinilai tidak kehilangan momentum mempertahankan pertumbuhan ekonomi, meskipun dampak pandemi Covid-19 sangat besar bagi perekonomian.

"Koordinasi yang kuat di tim ekonomi Kabinet Indonesia Maju juga cukup berhasil mengelola inflasi tetap di bawah dua digit dan Rupiah relatif kuat.

“Keberhasilan Presiden Jokowi, didukung oleh Airlangga Hartanto (Menteri Koordinator Perekonomian-red) menjaga momentum pertumbuhan 5,4%,” jelas ekonom UGM Fahmy Radhi.

“Saya akui, saya harus ikut, kalau bagus saya bilang bagus,” tambahnya, di Jakarta, kepada esensi.tv, pekan lalu.*

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB