ekonomi

Ini Bukti-buktinya Investor Percaya Peluang Investasi di Indonesia Masih Besar

Senin, 6 Februari 2023 | 02:48 WIB
Ekonom UI mengatakan investor masih percaya peluang investasi di Indonesia besar. Foto: <a href=

Image by rawpixel.com on Freepik" />

Kepercayaan pemilik modal terhadap peluang investasi di Indonesia masih besar, sehingga dapat menjadi modal kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2023.

Teuku Riefky, ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, mengatakan meskipun berada di tengah gejolak ekonomi global, kepercayaan investor masih sangat tinggi selama tahun 2022.

“Hal ini juga merupakan tanda yang menjanjikan dari investasi dan peluang bagi Pemerintah Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023,” ujarnya, pekan lalu.

Dalam Seri Analisis Makroekonomi Indonesia Economic Outlook Q1 2023, dia memaparkan beberapa indikator yang menunjukkan masih besarnya kepercayaan investor terhadap peluang investasi di Indonesia.

Antara lain, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menunjukkan realisasi investasi Rp314,8 triliun pada Triwulan IV 2022.

Realisasi investasi Indonesia tahun 2022 menjadi Rp1.207,2 triliun dan menjadi rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir.

“Jumlah tersebut telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp1.200 triliun,” ujar Teuku Riefky.

Realisasi investasi tahun 2022 juga naik 33,98% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp901,02 triliun.

44,4% Investasi dari PMDN


Sekitar 44,4% atau Rp139,6 triliun dari total realisasi investasi pada Triwulan IV 2022 berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Sedangkan, sebanyak 55,6% sisanya atau Rp175,2 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA).

Berdasarkan sektornya, pertambangan penyumbang terbesar realisasi investasi Triwulan IV 2022 dengan nilai Rp39,8 triliun.

Kemudian, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya tercatat Rp39,4 triliun.

Bidang usaha transportasi, pergudangan dan telekomunikasi Rp36,8 triliun, industri kimia dan farmasi Rp33,5 triliun.

Kontribusi industri dan perkantoran terhadap penambahan modal baru di Indonesia mencapai Rp28,8 triliun.

Sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp171,2 triliun.

Tiga lokasi investasi teratas pada Triwulan IV, meliputi Jawa Barat Rp46,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp34,7 triliun dan DKI Jakarta Rp34 triliun.

Lima besar investor utama adalah Tiongkok senilai USD3,0 miliar, disusul Singapura senilai USD2,7 miliar.

Diurutan kedua ditempati Hong Kong USD1,6 miliar, Malaysia USD1,1 miliar dan Amerika Serikat USD0,9 miliar.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB