berita

Dorong Kesetaraan Karir di Pemerintahan, Kemensos dan BKN Gelar Uji Kompetensi untuk PNS Disabilitas Netra

Senin, 23 Desember 2024 | 16:00 WIB
Sejumlah PNS penyandang disabilitas netra mengikuti tes kompetensi menggunakan sistem CACT di Assessment Center Kemensos, Jakarta. (Foto: kemensos.go.id)

ESENSI.TV, NASIONAL - Dalam upaya mewujudkan inklusivitas di lingkungan pemerintahan, Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyelenggarakan Penilaian Kompetensi menggunakan sistem Computer Assisted Competency Test (CACT). 

Kegiatan ini ditujukan khusus bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) penyandang disabilitas netra dan berlangsung di Assessment and Development Center Kemensos, Jakarta, pada Senin 23 Desember 2024.

Sebanyak 27 peserta mengikuti tes ini, yang bertujuan memberikan peluang karir yang setara bagi mereka.

Kepala Pusat Penilaian Kompetensi BKN, Bajoe Loedi Hargono, menegaskan bahwa hasil penilaian kompetensi ini menjadi kunci untuk kenaikan jenjang jabatan bagi para peserta. 

Baca Juga: Sembunyi di Thailand, Bareskrim Polri Tegaskan Komitmen Tangkap Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama

Penilaian meliputi aspek teknis, manajerial, hingga sosiokultural. “Kami terus berinovasi dalam mengembangkan alat ukur agar dapat menghasilkan penilaian yang relevan dan bermanfaat,” ujar Bajoe.

Ia juga menekankan pentingnya kesempatan yang setara dalam karir bagi penyandang disabilitas. 

“Kami tidak ingin peserta hanya berada di satu jabatan tanpa perkembangan. Tes ini menjadi langkah awal untuk membantu mereka mencapai jenjang karir yang lebih tinggi,” tambahnya.

Suratna, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia (OSDM) Kemensos, menjelaskan bahwa pelaksanaan uji kompetensi ini merupakan bagian dari mandat undang-undang yang mewajibkan kementerian dan lembaga memperhatikan penyandang disabilitas. 

Baca Juga: Hadapi Kenaikan PPN, Kemensos Percepat Penyaluran Bansos dan Program Pemberdayaan 

Menurutnya, disabilitas netra harus mendapatkan peluang yang sama untuk berkembang.

“Sebagai bagian dari kewajiban kami, pelaksanaan tes ini dirancang dengan sengaja dan sistematis untuk memastikan inklusivitas. Kami ingin memastikan teman-teman disabilitas netra memiliki akses yang setara dalam meniti karir di pemerintahan,” ujar Suratna.

Ia juga menegaskan bahwa tes ini lebih mengutamakan prinsip inklusivitas daripada sekadar mengejar hasil akhir.

“Bukan angka yang menjadi prioritas kami, tetapi tujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua pihak,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini