"Selain tempat tinggal, dampak pada bangunan di wilayah ini di antaranya fasilitas kesehatan lima unit, pendidikan sembilan unit, gedung pemerintah dua unit, fasilitas umum 18 unit, dan tempat ibadah 27," tambah Abdul Muhari.
Sementara itu, di Kabupaten Garut, yang juga terkena dampak gempa, tercatat 209 rumah mengalami kerusakan.
Selain itu, tujuh sarana pendidikan dan lima fasilitas ibadah juga rusak akibat gempa yang sama.
Walaupun kerusakan di Garut tidak sebesar di Bandung, dampaknya tetap dirasakan oleh warga setempat yang harus menghadapi kerusakan infrastruktur dan potensi bahaya susulan.
Baca Juga: Aurelia Salsabila Siap Bertemu Final Tunggal Putri Bulu Tangkis PON XXI/2024
Hingga saat ini, upaya pemulihan terus dilakukan oleh pihak terkait, termasuk BPBD dan BNPB, yang berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan dan memperbaiki fasilitas yang rusak.
Penanganan korban luka-luka juga menjadi prioritas, dengan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang memadai di fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan posisi geografis Indonesia yang berada di zona cincin api Pasifik, gempa bumi merupakan ancaman yang selalu ada.
Baca Juga: 140 Personel Polri Dikirim ke Afrika Tengah untuk Misi Perdamaian Dunia bersama PBB
Oleh karena itu, masyarakat di wilayah rawan gempa harus selalu siap dan mengikuti panduan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.***(LL)
Artikel Terkait
Bermodalkan US$150 Juta, PUPR Bangun 3.880 Rumah untuk Korban Gempa Palu
DPR RI Desak Kemenperin Siapkan Mitigasi Bencana untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust 2024
Potensi Megathrust di Indonesia: Ancaman Gempa Besar yang Harus Diwaspadai
BNPB Ingatkan Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat Pesisir Hadapi Ancaman Gempa Megathrust di Indonesia
Kemenkes Siapkan 17.400 Tenaga Kesehatan Cadangan untuk Hadapi Potensi Gempa Megathrust