Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Kewaspadaan Cegah Penyebaran Monkeypox

ESENSI.TV, JAKARTA - Dalam menghadapi ancaman penyebaran penyakit monkeypox (Mpox) yang kini menjadi perhatian global, pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap merebaknya kasus cacar monyet di berbagai negara, dengan tujuan utama untuk mencegah masuknya penyakit tersebut ke Indonesia.

PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta, telah mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam upaya ini.

Baca Juga: Kapolri Tinjau Persiapan Pengamanan KTT Indonesia Africa Forum ke-2 di Bali

Mereka bekerja sama dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta serta sejumlah instansi terkait lainnya. 

Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap potensi kasus monkeypox dapat diidentifikasi dan ditangani dengan segera dan tepat.

M Holik Muardi, Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi yang erat dengan BBKK untuk memastikan bahwa protokol penanganan yang efektif diterapkan di bandara. 

Baca Juga: Jelang Penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara, Kemkominfo Pastikan Jaringan 5G Tersedia di Seluruh Area Acara

"Kami telah berkoordinasi dengan BBKK guna memastikan penerapan protokol penanganan yang mencakup deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan," ujar Holik, dikutip pada Minggu (1/9/2024).

Protokol ini mencakup berbagai langkah mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis yang lebih lanjut. 

Holik menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya risiko penyebaran penyakit internasional.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Pulangkan Seluruh Pendemo yang Diamankan di Depan Gedung DPR RI

Salah satu langkah kritis yang diambil untuk menghadapi potensi kasus monkeypox di area kedatangan internasional adalah dengan melakukan pemisahan terhadap penumpang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut.

Penumpang yang menunjukkan gejala akan langsung dibawa ke ruang isolasi khusus yang sudah disiapkan di bandara.