ESENSI.TV, JAKARTA - Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) melaporkan bahwa vaksin demam berdarah dengue (DBD) berhasil menurunkan angka kematian akibat virus dengue di wilayah tersebut. Program vaksinasi yang diluncurkan pada awal 2024 ini menyasar anak-anak berusia 5-12 tahun di berbagai kota di Kaltim, termasuk Balikpapan dan Samarinda.
Pada tahap pertama, vaksinasi dilakukan di Balikpapan dengan total sasaran 9.800 anak. Program ini dilanjutkan di Samarinda, menargetkan 5.000 anak pada usia yang sama. Menurut Jaya Mualimin, Kepala Dinkes Kaltim, program ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD di provinsi tersebut.
Data terbaru menunjukkan adanya penurunan signifikan pada angka kematian akibat DBD setelah pelaksanaan vaksinasi ini. Tingkat kematian akibat DBD di Kaltim tercatat sebesar 0,17 persen, meskipun kasus positif DBD meningkat menjadi 2.320 kasus. Peningkatan ini diduga disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu pertumbuhan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebaran virus dengue.
Baca Juga: Kasus Kematian Afif Maulana: Dugaan Kekerasan dan Tuntutan Keadilan
Selain vaksinasi, Dinkes Kaltim juga menerapkan strategi penebaran nyamuk Wolbachia di Bontang sebagai langkah pencegahan tambahan. Wolbachia adalah bakteri yang dapat mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan virus dengue. Upaya ini diharapkan dapat menekan populasi nyamuk hingga 60 persen dalam enam bulan ke depan.
Baca Juga: Gajah Kalimantan Resmi Terancam Punah di 2024!
Masyarakat Kaltim juga dihimbau untuk terus menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti program 3M Plus (menguras, menutup, dan mengubur barang bekas), serta menjaga kebersihan lingkungan. Dinkes Kaltim optimis bahwa dengan kerjasama semua pihak, angka kesakitan dan kematian akibat DBD dapat terus dikendalikan di masa mendatang.
Artikel Terkait
Kaltara Cegah Perkawinan Anak Lewat BRILLIANT
Air Minum di Jakarta Terkontaminasi Bakteri E. coli: Ancaman Kesehatan dan Penyebabnya
Krisis Air Bersih Mengancam Sejumlah Provinsi di Indonesia