ESENSI.TV, JAKARTA – Setiap daerah di Indonesia memiliki musik dan alat musik tradisional yang cukup unik. Beberapa di antaranya menjadi terkenal di mancanegara, bahkan berada dan disimpan di negara-negara tertentu.
Kali ini, mengutip informasi dari Kemenparekraf, kita membahas 6 alat musik tradisional khas Pulau Kalimantan. Alat-alat musik tradisional ini cukup seksi karena sebagian besar masih jarang terdengar publik. Dikutip Senin (15/07/2024).
Menariknya, alat-alat musik tradisional khas Kalimantan sangatlah komplet. Mulai dari alat musik yang dipukul, dipetik, digesek, hingga ditiup semua ada di Pulau Kalimantan.
alatBaca Juga: Inilah Daftar Konser Musik 2024 di Indonesia, Mulai K-Pop Sampai Band Metal
Sebagai bentuk pelestarian subsektor musik tradisional di Kalimantan, berikut adalah beberapa alat musik tradisional khas dari Pulau Kalimantan yang harus Sobat Parekraf ketahui:
Sape
Bisa dibilang, Sape merupakan alat musik tradisional khas Kalimantan yang cukup terkenal. Dalam bahasa Dayak, Sape berarti “memetik dengan jari”, sesuai dengan cara memainkan alat musik ini, yakni dipetik. Sape punya panjang sekitar satu meter, dan terbuat dari kayu pilihan, seperti kayu aro, kayu marong, maupun kayu pelantan.
Uniknya, Sape hanya memiliki dua senar, sehingga hanya mampu memainkan empat tangga nada. Umumnya Sape dimainkan sebagai musik pengiring tarian dalam upacara adat Suku Dayak. Menariknya, hampir setiap provinsi di Pulau Kalimantan memiliki Sape khas tersendiri, biasanya dibedakan dari motif-motif Dayak yang ada di badan alat musik petik ini.
Baca Juga: Manfaat Musik untuk Kesehatan
Jatung Utang
Sekilas bentuknya mirip Saron, salah satu instrumen pada Gamelan. Namun, alat musik tradisional khas Kalimantan ini terbuat dari 9-13 kepingan kayu yang diikat tali dan dirangkaikan pada satu kotak kayu. Umumnya, Jatung Utang terbuat dari kayu lempung dan kayu meranti yang telah melalui proses pengeringan cukup lama. Jatung Utang khas Kalimantan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua buah batang kayu, sehingga menghasilkan nada yang bervariasi sesuai panjang dan ketebalan kayu.
Tuma
Alat musik tradisional khas Kalimantan yang mirip Tifa dari Papua. Tuma termasuk dalam alat musik membranofon, karena bunyi yang dihasilkan berasal dari bagian membran. Sehingga memainkannya dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan. Ciri khas dari alat musik tradisional Kalimantan ini adalah berbentuk bulat, panjang, dan memiliki lubang di bagian bawahnya. Panjang Tuma bisa mencapai 120 cm, sehingga sering disebut sebagai gendang panjang. Sedangkan diameter Tuma kurang lebih 20-25 cm dan ditutup kulit lembu.
Serunai
Beralih ke alat musik tradisional khas Kalimantan yang dimainkan dengan cara ditiup, yakni Serunai. Bentuknya mirip suling, namun pada bagian ujung alat musik ini lebih lebar. Terbuat dari kayu, Serunai punya panjang kurang lebih 20 cm, dan terdapat empat lubang nada. Serunai kerap dimainkan sebagai musik pengiring berbagai kegiatan penting Suku Dayak, mulai dari pesta perkawinan, penghibur para petani saat memanen padi, hingga pengiring pentas seni Kuntau atau seni bela diri Kalimantan.
Artikel Terkait
Dari Kenya, Presiden Jokowi Lanjut Kunjungan ke Tanzania, Disambut Tarian dan Musik Tradisional
Seniman Musik Tradisional Akan Dapat Fasilitas Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Kerja Dari YAMI
Queen: Memahkotai Kehormatan dalam Dunia Musik
Drake: Kesuksesan di Dunia Musik Hip-Hop
Bruno Mars: Pesona Musik yang Indah
David Bowie: Legenda Musik yang Abadi
Lil Uzi Vert: Pemberontak Musik Hip-Hop Modern
Pengaruh Musik terhadap Generasi Z
Festival Musik Internasional Lalala Fest di Gelar di Jakarta Agustus 2024