Senin, 22 Desember 2025

Pesona Gedung Sate, Ikon Arsitektur Bersejarah yang Menawan di Jantung Kota Bandung

Photo Author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 16:00 WIB
Tampak depan kemegahan Gedung Sate dengan ornamen tusuk sate yang menjadi ciri khas bangunan. (Foto: Instagram @gedungsate)
Tampak depan kemegahan Gedung Sate dengan ornamen tusuk sate yang menjadi ciri khas bangunan. (Foto: Instagram @gedungsate)

ESENSI.TV, BANDUNG - Di tengah hiruk pikuk Kota Bandung, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang tak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga simbol identitas kota, apa lagi kalau bukan Gedung Sate

Bangunan ikonik ini bukan sekadar gedung perkantoran, melainkan juga peninggalan berarsitektur unik yang sarat nilai sejarah dan budaya. 

Ornamen khas di puncaknya yang menyerupai tusuk sate telah menjadikan gedung ini dikenal luas, bahkan oleh wisatawan mancanegara. 

Namun, lebih dari sekadar bentuknya yang menarik, Gedung Sate menyimpan cerita panjang yang layak untuk dikulik lebih dalam.

Baca Juga: Rem Cakram Kurang Pakem? Ini Cara Mengatasinya agar Motor Kembali Aman dan Responsif

Sejarah dan Arsitektur Gedung Sate

Gedung Sate dirancang oleh arsitek asal Belanda, J. Gerber, dan dibangun pada tahun 1920. 

Pada awalnya, gedung ini difungsikan sebagai kantor pusat Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda (Gouvernements Bedrijven). 

Kini, setelah lebih dari satu abad berlalu, fungsinya bertransformasi menjadi kantor resmi Gubernur Provinsi Jawa Barat.

Ciri paling khas dari gedung ini tentu saja ornamen di puncaknya yang menyerupai tusuk sate dengan enam bulatan. 

Tidak banyak yang tahu bahwa enam bulatan tersebut menyimbolkan biaya pembangunan gedung yang kala itu mencapai enam juta Gulden. Inilah yang kemudian menjadi asal usul nama Gedung Sate.

Baca Juga: PT SMF Buka Lowongan Staf Hukum Bisnis, Dibutuhkan Pengalaman di Sektor Keuangan

Arsitektur Gedung Sate merupakan perpaduan apik antara gaya arsitektur Indo-Eropa dengan elemen tradisional Nusantara. 

Bentuk bangunannya yang simetris, penggunaan batu alam, serta atap-atap bertingkat yang terinspirasi dari pura Bali menjadikan Gedung Sate tampil anggun dan kokoh dalam waktu bersamaan. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: traveloka.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X