Jika kendaraan Anda sedang dalam posisi terhubung dengan pengisi daya (charger), proses pemanasan bisa dilakukan bersamaan.
Ini sangat berguna terutama dalam kondisi cuaca sangat dingin, seperti saat musim salju di negara subtropis.
Durasi pemanasan ideal tetap 2–5 menit. Tapi jika suhu ekstrem, Anda bisa menambah waktu hingga 10 menit untuk membuat kabin lebih hangat.
Namun, di negara tropis seperti Indonesia, hal ini tidak perlu dilakukan karena suhu lingkungan umumnya stabil.
6. Pastikan Baterai Tidak Membeku
Meski jarang terjadi di Indonesia, pemilik mobil hybrid perlu tahu bahwa baterai bisa membeku dalam kondisi suhu ekstrem.
Ini lebih mungkin terjadi di wilayah empat musim, khususnya saat musim dingin.
Untungnya, mobil hybrid modern sudah dilengkapi sistem manajemen suhu baterai untuk mencegah pembekuan.
Titik beku baterai juga dirancang rendah agar aman digunakan meskipun dalam suhu ekstrem.
Namun, jika mobil Anda digunakan di negara bersuhu dingin, pastikan baterai tetap hangat dengan melakukan warming up singkat.
Proses ini membuat mobil hybrid bisa berjalan lebih cepat dibandingkan mobil konvensional dalam kondisi dingin.
Baca Juga: Bukan Masalah Jadi Pendiam, Tips Adaptasi Gen Z Introvert di Lingkungan Kerja Super Ramai
Mobil hybrid memang lebih praktis dalam banyak hal, termasuk urusan memanaskan mesin.
Anda tidak perlu rutin melakukannya kecuali dalam kondisi khusus seperti suhu lingkungan yang sangat rendah.
Cukup dengan warming up selama 2–5 menit, mobil sudah siap digunakan. Hindari pemanasan berlebihan karena bisa merusak baterai dan mengurangi efisiensi energi.
Artikel Terkait
Jangan Abaikan! Ini Penyebab Oli Motor Bocor dan Solusi Perbaikannya
5 Cara Ampuh Mengatasi Rem Motor Blong agar Tetap Aman di Jalan
Teknik Mengendarai Motor Matic di Turunan Tajam agar Tidak Ngeblong dan Tetap Stabil
Kenali 3 Jenis Ban Mobil yang Paling Aman Digunakan Saat Musim Hujan
Pahami Emisi Gas Buang Mobil, Bahaya, Dampak, dan Cara Menguranginya