1. Harga Beli Awal Masih Cukup Mahal
Meski hemat operasional, harga mobil listrik di pasaran saat ini masih tergolong tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
Biaya produksi baterai dan teknologi baru yang digunakan membuat harga jual mobil listrik belum sepenuhnya terjangkau.
Meskipun ada subsidi dari pemerintah, pilihan model dan merek yang masuk Indonesia juga belum sebanyak mobil konvensional.
Calon pembeli harus mempertimbangkan bujet awal yang lebih besar untuk mendapatkan kendaraan ini.
Namun, perkembangan teknologi diharapkan akan menurunkan harga mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan.
2. Infrastruktur Pengisian Daya Masih Terbatas
Di beberapa kota besar, stasiun pengisian daya (charging station) masih belum tersebar merata dan jumlahnya terbatas.
Bagi pengguna yang tinggal di luar kota besar atau sering bepergian jarak jauh, hal ini bisa menjadi kendala serius.
Waktu pengisian daya juga jauh lebih lama dibandingkan mengisi bensin, terutama jika tidak menggunakan charger cepat.
Kondisi ini membuat pengguna harus merencanakan rute dan waktu tempuh dengan lebih teliti.
Keterbatasan infrastruktur menjadi hambatan utama yang masih harus diatasi untuk mendorong adopsi lebih luas.
Baca Juga: 80 Ribu Koperasi Desa Diluncurkan, Misbakhun Desak Pemerintah Jaga Skema Dana Tetap Transparan
3. Jarak Tempuh Terbatas dan Tergantung Kondisi Baterai
Mobil listrik umumnya memiliki jarak tempuh antara 150 hingga 400 km dalam satu kali pengisian, tergantung tipe dan kapasitas baterainya.
Artikel Terkait
Waspada! Ini Ciri Mobil Pernah Tabrakan dan Cara Mengetahuinya Sebelum Beli
Awas! Ini Penyebab Aki Mobil Gelembung yang Sering Diabaikan Pengemudi Awam
Mesin Bisa Overheat! Inilah Fungsi Air Radiator Mobil dan Pentingnya Ganti Secara Berkala
Wajib Tahu! Tips Beli Motor Bekas yang Aman agar Tidak Ketipu Penjual Nakal
Hindari Biaya Servis Mahal! Begini Cara Merawat Mobil Matic agar Transmisi Tetap Prima