Paris telah memecahkan rekor penjualan atau alokasi tiket terbanyak dalam sejarah.
Paris sebagai Tuan Rumah Olimpiade di 2024
Seperti yang diketahui, Olimpiade Paris 2024 merupakan ajang olahraga internasional utama yang sedang diselenggarakan di Paris, Prancis pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Diketahui, Paris sebelumnya pernah menjadi tuan rumah Olimpiade 1900 dan Olimpiade 1924, dimana menjadikan Paris tuan rumah yang telah menyelenggarakan Olimpiade sebanyak 3 kali setelah London.
Terdapat 5 kandidat kota yang mengajukan diri untuk pemilihan olahraga yang diadakan dalam sidang umum KOI, tetapi Hamburg, Roma, dan Budapest mengundurkan diri, dan tersisa Paris serta Los Angeles sebagai 2 kandidat terakhir.
Proposal kota terpilih yang akan mengadakan Olimpade Musim Panas 2024 dan 2028 diterima pada sidang umum luar biasa IOC pada 11 Juli 2017. Kemudian pada 31 Juli 2017, IOC menentukan bahwa Los Angeles akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028 dan menjadikan Paris sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024.
Sementara itu, di Indonesia, pemegang hak siar Olimpide Musim Panas 2024 adalah Emtek melalui SCTV, Moji, TVRI Sports, Vidio, Nex Parabola, dan Champions TV.
Tiket Olimpiade dan Paralimpiade 2024 Terjual Banyak
Dikutip ESENSI.TV dari AP News pada 26 Juli 2024, sebanyak 9,7 juta tiket telah terjual atau dialokasikan untuk Olimpiade dan Paralimpiade tahun ini, dengan 8,7 juta terjual untuk yang pertama dan 1 juta untuk yang kedua.
Sementara Paris telah menjual 10 juta tiket untuk Olimpiade yang berarti meskipun acara olahraga ini sangat populer dan skala kompetisi tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya, masih akan ada banyak kursi kosong yang tersisa.
Namun, jumlah total tiket kemungkinan akan naik karena tiket masih dijual untuk beberapa dari 45 cabang olahraga. Rekor penjualan tiket sebelumnya dipegang oleh Atlanta pada tahun 1996, dengan menjual sebanyak 8,3 juta tiket.
1 Juta Tiket akan Dibagikan secara Gratis
Dimulai pada bulan April, sekitar 1 juta tiket gratis untuk Olimpiade dibagikan kepada kaum muda setempat, atlet amatir, penyandang disabilitas, dan lain-lain. Hal tersebut bertujuan untuk memperluas akses Olimpiade, menyusul kritik bahwa biaya tiket yang selangit membuat masyarakat biasa tak mampu membelinya.
Di samping itu, jaksa penuntut keuangan Prancis sempat menggerebek markas besar Olimpiade Paris 2024 pada 18 Oktober 2023 dan juga menargetkan perusahaan-perusahaan manajemen acara.
Penggerebekan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang dibuka atas kecurigaan “pengambilan kepentingan ilegal, favoritisme, dan penyembunyian” yang terlibat dalam pemberian berbagai kontrak. (SK)
Artikel Terkait
Rising Star dari Indonesia, PRX f0rsakeN Pemain Valorant Kelas Dunia
2 Tahun Setelah Kematian Tawanan Perang Ukraina, Para Penyintas dan Analis PBB yang Bocor, Tunjukkan Rusia Biang Keladinya
Karyawan Lakukan Aksi Mogok Kerja di Hotel Bintang Lima Paris Tempat Komite Olimpiade Menginap, Tuntut Kenaikan Gaji?
Netanyahu Bertemu Biden dan Kamala Harris di Gedung Putih Pada Momen Krusial Bagi AS dan Israel, Begini Katanya
Dikelilingi Polisi Bersenjata, Para Migran dan Tunawisma Diusir Dari Kota Selama Olimpiade Paris: Pembersihan Sosial
Terjadi Keributan, Pelatih Argentina Kecam Skandal yang Bikin Kisruh di Pertandingan Olimpiade Lawan Maroko